Kisah Hendri Susilo, Arsitek Lokal yang Tak Gentar Disebut Pelatih Kampung
- ILeague
VIVASoccer – Hengkangnya Imran Nahumarury jelang dimulainya BRI Super League 2025/2026 tak membuat deretan pelatih lokal benar-benar menghilang.
Nama Hendri Susilo kini menjadi satu-satunya juru taktik asli Indonesia yang bertahan di tengah dominasi 17 pelatih asing yang mengisi kursi kepelatihan klub-klub kasta tertinggi.
Menangani Malut United FC, Hendri hadir dengan rekam jejak panjang di dunia kepelatihan.
Memulai karier sebagai pelatih Timnas Indonesia U-17, ia kemudian melatih tim PON DKI pada 2008, sebelum bergabung dengan Persisam Putra Samarinda.
Hendri juga pernah menjadi asisten pelatih di Persija Jakarta dan Sriwijaya FC pada 2011–2015.
Perjalanan berikutnya membawanya ke PS Sumbawa Barat, PSPS Pekanbaru, dan Persiraja Banda Aceh.
Di Persiraja, namanya mencuat setelah sukses membawa tim tersebut promosi ke Liga 1.
Hendri lalu sempat menukangi PSCS Cilacap, PSBS Biak, dan Sriwijaya FC, sebelum akhirnya menerima tantangan besar di Malut United.
Tak Gentar dengan Julukan "Pelatih Kampung"
Meski disebut sebagai "pelatih kampung", Hendri justru menanggapinya dengan santai.
"Memang saya jujur, saya pelatih biasa saja. Pelatih kampung. Mungkin rezekinya saja yang baik. Tapi saya enjoy saja, jadi tidak ada beban," ujarnya.
Di pekan perdana Super League musim ini, Hendri langsung memberikan kejutan.
Malut United menang 3-1 atas tuan rumah Dewa United Banten FC berkat gol David da Silva dan Ciro Alves di laga debut.
"Kami bersyukur atas kemenangan ini. Tiga poin ini hasil kerja keras para pemain. Kompetisi masih panjang, jadi kami harus terus kerja keras bersama dan menanamkan mentalitas yang baik, karena target musim ini cukup besar," tegasnya