Gila! Gol Bunuh Diri di Kejurnas Basket U-16, Dua Pelatih Dihukum

Basket
Sumber :
  • Istimewa

VIVASoccer – Arena Mandiri Kejurnas Antarklub U-16 Putra dan Putri 2025 diguncang skandal memalukan.

Pelatih Baru Persija Jakarta, Mauricio Souza Punya Rahasia Taktik Brasil yang Menghibur!

Dua pelatih kepala dari kategori putra, Aldion Christian Aditia (Merpati Bali) dan Amin Prihantono (PS Roar Basketball Jakarta), langsung dijatuhi sanksi berat oleh panitia pelaksana. 

Mereka tak boleh mendampingi tim hingga kejurnas berakhir, menyusul insiden tidak sportif yang bikin melongo.

Pelatih Filipina Beri Pujian Setinggi Langit, Timnas Indonesia U-23 Layak Juara!

Peristiwa kontroversial ini terjadi dalam pertandingan antara Merpati Bali melawan PS Roar Basketball Jakarta di GOR Unesa pada Selasa (22/7). 

Penanggung jawab Kejurnas, Azrul Ananda, menegaskan bahwa keputusan ini diambil setelah rapat Dewan Hakim Panitia Pelaksana yang didasarkan pada pengamatan langsung, rekaman video, dan pengakuan kedua belah pihak.

Bye Bye Pelatih Lama! Malut United Mulai Latihan Tanpa Sosok Pelatih Kepala Baru, Kok Bisa?

Insiden ini benar-benar bikin geleng-geleng kepala. Merpati Bali, yang sedang unggul dua angka (67-65) dengan sisa waktu 22 detik, justru melakukan tindakan tak terpuji, memasukkan bola ke dalam keranjang sendiri.

Skenario ini dirancang demi mendapatkan overtime dan meraih kemenangan dengan selisih sembilan poin untuk lolos playoffs.

Di sisi lain, PS Roar Jakarta juga terlibat dalam taktik yang tak kalah kontroversial demi mengamankan tiket playoffs. 

Mereka masih bisa lolos meski kalah, asalkan selisih poin tidak lebih dari delapan.

Pertandingan akhirnya berakhir 67-66 untuk kemenangan Merpati Bali. Setelah perhitungan akhir klasemen, PS Roar justru berhak melaju ke playoffs sebagai wakil Grup F.

Azrul Ananda sangat menyayangkan tindakan kedua pelatih tersebut. 

"Satu hal lain yang juga sangat penting, ini adalah basket kelompok usia muda, jadi insiden itu bisa jadi preseden buruk," kata Azrul, menekankan bahwa tindakan ini merusak semangat sportivitas dan pembinaan.

Kedua pelatih telah mengakui kesalahan mereka karena sama-sama melakukan tindakan tidak sportif demi meraih kemenangan. 

Panitia pelaksana akan melaporkan berita acara dan rekaman video ke DPP Perbasi, menyerahkan keputusan lanjutan kepada federasi tersebut. 

Akankah ada sanksi yang lebih berat dari Perbasi? Kasus ini jelas mencoreng wajah basket usia dini dan menuntut tindakan tegas.****