Wasit Ahmad Al Ali Jadi Sorotan, Publik Arab Saudi Justru Protes
VIVASoccer – Aroma kontroversi langsung menyelimuti pertandingan pembuka Grup B babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Penunjukan Ahmad Al Ali, wasit asal Kuwait, untuk memimpin laga antara tuan rumah Arab Saudi melawan Timnas Indonesia di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, menuai reaksi negatif dari publik Arab Saudi.
Awalnya, keputusan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) menunjuk wasit dari kawasan Asia Barat seperti Kuwait dianggap berpotensi menguntungkan Green Falcons.
Namun, dugaan tersebut segera terbantahkan oleh rekam jejak sang pengadil. Faktanya, dalam dua pertandingan terakhir yang dipimpinnya, Arab Saudi belum pernah mencicipi kemenangan.
Salah satu momen yang paling diingat adalah saat Piala Teluk 2024, di mana Arab Saudi harus mengakui keunggulan Bahrain dengan skor dramatis 2-3 di fase grup, sebuah laga yang juga dipimpin oleh Ahmad Al Ali.
Pertandingan lainnya adalah saat Arab Saudi ditahan imbang 0-0 oleh Jepang pada matchday ketujuh Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Maret 2025.
Meskipun demikian, protes publik Arab Saudi dan Uni Emirat Arab di media sosial justru berlandaskan kekhawatiran yang berbeda.
Mereka menilai penunjukan wasit asal Kuwait itu tidak tepat dan berpotensi memicu kontroversi.
Bahkan, muncul tudingan bahwa Ahmad Al Ali memiliki kedekatan dengan beberapa klub Liga Arab Saudi, khususnya Al Hilal.
Protes tersebut semakin menguat hingga beberapa warganet secara terang-terangan mendukung jika Timnas Indonesia berani mengajukan protes resmi kepada AFC, karena dianggap penunjukan wasit ini tidak menjamin netralitas.
Situasi ini tentu menjadi ujian mental bagi Arab Saudi dan bisa menjadi keuntungan psikologis tak terduga bagi skuad Garuda yang akan bertanding pukul 00.15 WIB tersebut.
Dengan tensi yang sudah memanas akibat isu wasit ini, duel perdana Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Arab Saudi dan Indonesia dipastikan akan menyedot perhatian global, bukan hanya karena persaingan di lapangan hijau, tetapi juga drama di balik layar yang melibatkan sang pengadil.*