Bungkam Liverpool, Crystal Palace Jaga Rekor Tak Terkalahkan
- BBC
VIVASoccer – Crystal Palace kembali membuat kejutan besar di Premier League musim ini.
Skuad asuhan Oliver Glasner sukses menumbangkan Liverpool 2-1 di Selhurst Park dalam laga yang dipenuhi drama hingga menit terakhir.
Kemenangan ini menegaskan tren positif Palace yang kini mencatat 18 pertandingan tak terkalahkan di semua kompetisi, menyamai rekor klub yang bertahan sejak 1969.
Ismaila Sarr membuka keunggulan cepat di menit ke-9 setelah dominasi penuh The Eagles sejak awal laga.
Liverpool sebenarnya bisa saja tertinggal lebih jauh, namun penyelamatan gemilang Alisson menggagalkan peluang Yeremy Pino, Daniel Munoz, dan Jean-Philippe Mateta.
Palace hanya unggul 1-0 hingga jeda meski menciptakan banyak peluang.
Petaka sempat datang di menit ke-87 ketika Federico Chiesa menyamakan skor untuk Liverpool.
Namun, drama belum berakhir. Eddie Nketiah yang masuk sebagai pemain pengganti memastikan kemenangan Palace lewat gol di menit ke-97.
Gol tersebut menjadi kemenangan kandang pertama Palace atas Liverpool sejak 2014 sekaligus baru yang kedua dalam 17 pertemuan terakhir.
Seluruh stadion pun bergemuruh, termasuk kelompok suporter “Holmesdale Fanatics” yang kompak meneriakkan keyakinan besar mereka.
“We're going to win the league,” lantang mereka, menandai euforia atas performa tim yang semakin meyakinkan.
Glasner memuji penampilan anak asuhnya yang berani tampil agresif melawan juara bertahan.
“Kami bermain luar biasa di babak pertama dan punya keunggulan yang pantas. Kami selalu pergi untuk meraih kemenangan, dan para pemain menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi,” ucap Glasner dikutip dari BBC.
Dengan delapan kemenangan dan sepuluh hasil imbang, Palace kini berada di peringkat kedua klasemen, hanya terpaut tiga poin dari Liverpool.
Rekor tak terkalahkan ini bahkan lebih spesial karena dicapai setelah mereka melepas Eberechi Eze ke Arsenal pada musim panas lalu.
Kiper Dean Henderson tampil luar biasa, termasuk menggagalkan peluang emas Ryan Gravenberch.
Di lini belakang, Marc Guehi menunjukkan ketenangan dan kepemimpinan, sekaligus memberi assist penting dalam proses gol kemenangan Nketiah.
Kontras dengan lini pertahanan Liverpool yang berantakan, di mana Ibrahima Konate kesulitan dan Virgil van Dijk sampai diganjar kartu kuning karena protes keras.
Adam Wharton tampil elegan di lini tengah, sementara Daichi Kamada bekerja keras menjaga tempo permainan.
Di lini depan, Sarr menambah kualitas serangan Palace, meski Mateta kerap boros peluang.
Bagi Liverpool, ini menjadi peringatan keras setelah sebelumnya terbiasa selamat berkat gol-gol telat musim ini.
Meski masih memimpin klasemen, kelemahan di lini belakang kembali terekspos secara brutal.
Alexander Isak yang baru diboyong dengan harga £125 juta tampil mengecewakan dan diejek fans Palace dengan nyanyian “what a waste of money” sebelum ditarik keluar.
Florian Wirtz pun tak banyak memberi dampak meski sempat mendapat peluang emas.
Kekalahan ini jelas menyisakan tanda tanya besar bagi Liverpool.
Namun bagi Palace, kemenangan ini jadi bukti nyata bahwa mereka kini masuk jajaran elit Premier League dengan optimisme besar dari fans dan pemain