Statistik Gila Senne Lammens Bikin Fans United Tak Sabar Lihat Debutnya
- dok_@manutd
VIVASoccer – Transfer deadline day Premier League lalu menghadirkan kisah menarik dengan kepindahan Senne Lammens ke Manchester United.
Kiper berusia 23 tahun itu sebenarnya sudah lama masuk dalam radar United, namun negosiasi baru benar-benar bergerak di pekan terakhir bursa.
Pada hari penutupan, Lammens bahkan sudah terbang ke Inggris untuk berjaga-jaga jika kesepakatan tercapai.
Akhirnya, transfer senilai £18,1 juta itu resmi diumumkan pada pukul 10 malam waktu setempat, lima jam setelah jendela transfer ditutup.
Bagi Lammens, langkah ini adalah mimpi jadi kenyataan.
“Ini awal dari sesuatu yang spesial,” katanya.
Namun, tiga pekan berlalu, debut Lammens masih belum tiba.
Pelatih Ruben Amorim memilih tetap mengandalkan Altay Bayindir di bawah mistar.
Sumber internal klub menegaskan Lammens sama sekali tidak melakukan kesalahan.
Dalam latihan, ia disebut tampil impresif, punya kepribadian dewasa, serta cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya di Manchester.
“Fundamental kiper yang dimiliki Lammens sangat bagus. Saya langsung melihat itu dalam beberapa hari pertama latihan,” ujar Tom Heaton, dikutip dari podcast Training Ground Guru.
United juga menekankan bahwa Lammens direkrut bukan hanya untuk kebutuhan jangka pendek, tetapi sebagai investasi masa depan.
Statistik musim lalu memperkuat alasan itu: ia mencatat 173 penyelamatan di liga Belgia, terbanyak di antara kiper di 10 liga top Eropa, termasuk empat kali menggagalkan penalti.
Opta menilai Lammens punya save percentage 77,4 persen, akurasi umpan 71,5 persen, serta angka goals prevented mencapai 18,4.
Angka-angka ini membuat mantan bek Belgia, Toby Alderweireld, yakin ia cocok bermain di Premier League.
Meski demikian, Amorim menegaskan butuh waktu sebelum menurunkan Lammens di liga.
“Dia punya potensi besar, tapi kami juga harus melihat kondisi saat ini. Liga ini berbeda, bola berbeda, tekanannya juga berbeda,” jelas Amorim.
Altay Bayindir, yang didatangkan dari Fenerbahce pada 2023, masih jadi pilihan utama meski performanya belum stabil.
Data Opta menunjukkan ia hanya mencatat 50 persen save percentage, ranking ke-16 di Premier League.
Dalam distribusi bola, ia bahkan duduk di posisi ke-17 untuk akurasi umpan.
Angka-angka itu semakin memperkuat keyakinan bahwa cepat atau lambat Lammens akan mendapat kesempatan.
Namun, tanpa ajang seperti EFL Cup yang sudah gugur lebih awal, Amorim harus berhati-hati menentukan momen yang tepat.
Mantan kiper United, Roy Carroll, mengingatkan agar publik tidak memberi tekanan berlebihan.
“Dia masih 23 tahun. Tolong beri dia waktu. Semua kiper pasti melakukan kesalahan, yang penting jangan terlalu banyak,” ucapnya.
Jika tidak dimainkan di laga Premier League dalam waktu dekat, besar kemungkinan debut Lammens baru akan hadir di FA Cup Januari mendatang.
Sampai saat itu, fans United harus bersabar menunggu momen sang kiper muda menunjukkan kualitasnya