Jika Gagal 2026, Rencana Gila FIFA Ini Buka Pintu Lebar Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2030
- id.pinterest.com
VIVASoccer – FIFA kembali menjadi sorotan dunia sepak bola setelah munculnya proposal mengejutkan dari negara-negara Amerika Selatan untuk mengubah format Piala Dunia 2030 menjadi turnamen dengan 64 tim peserta.
Wacana ini menambah daftar kontroversi gelaran yang akan dilaksanakan di tiga benua tersebut.
Ide ini pertama kali disuarakan oleh Presiden Federasi Sepak Bola Uruguay, Ignacio Alonso, pada Maret lalu, dan diperkuat oleh Presiden CONMEBOL, Alejandro Dominguez, saat Kongres FIFA di Paraguay.
Didukung oleh para kepala negara dan petinggi federasi Argentina dan Paraguay, mereka mendorong FIFA menjadikan edisi seratus tahun Piala Dunia sebagai perayaan sejarah dengan format yang lebih besar.
Tentu saja, usulan ini menuai kritik keras. Bahkan format 48 tim yang akan diterapkan perdana pada Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko sudah menimbulkan perdebatan.
Presiden UEFA sekaligus Wakil Presiden FIFA, Aleksander Ceferin, dengan tegas menolak ide tersebut, menyebut penambahan peserta menjadi 64 tim sebagai "ide buruk."
Kritik senada juga datang dari Presiden CONCACAF, Victor Montagliani, yang menyatakan, "Itu bukan ide yang bagus. Kita bahkan belum memulai edisi dengan 48 tim. Rasanya tidak tepat."
Respons dari penggemar sepak bola di media sosial pun tak kalah lantang. Banyak yang menilai rencana ini akan merusak nilai kualifikasi dan membuat turnamen menjadi terlalu panjang.
Komentar sarkas seperti, "Kenapa tidak semua negara sekalian diundang? Turnamennya bisa enam bulan dan liga tidak usah ada lagi," hingga, "Ini Piala Dunia, bukan Olimpiade," membanjiri lini masa.
Di tengah pro dan kontra, Presiden FIFA, Gianni Infantino, mencoba bersikap netral. Meski mengakui tantangan besar yang sudah ada pada format 48 tim, Infantino tetap membuka diri terhadap ide tersebut.
"Setiap ide adalah ide yang bagus," ucapnya saat Kongres FIFA Mei lalu.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa Piala Dunia adalah turnamen bagi tim terbaik yang lolos kualifikasi.
Jika wacana ekspansi ini benar-benar disetujui, tentu akan menjadi angin segar bagi Timnas Indonesia.
Dengan bertambahnya jumlah peserta, peluang skuad Garuda untuk mendapatkan jatah lebih di Asia dan tampil di panggung terbesar dunia pada 2030 akan semakin besar.
Terlepas dari fokus 2030, Timnas Indonesia kini tengah berjuang di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, menghadapi Arab Saudi dan Irak, untuk menorehkan sejarah lolos perdana.
Meskipun Infantino sempat memberi sinyal positif dengan mengatakan, "Sekarang kita mulai bekerja bersama untuk membuat sejarah... orang-orang pantas mendapatkannya," keputusan akhir mengenai format gila ini akan menentukan wajah masa depan turnamen sepak bola paling bergengsi di dunia tersebut.*