Raih Ballon d'Or 3 Kali Beruntun, Aitana Bonmati Ikuti Lionel Messi
VIVASoccer – Aitana Bonmati kembali mengukir sejarah setelah meraih trofi Ballon d'Or 2025.
Gelar ini sekaligus menjadi yang ketiga secara beruntun.
Dalam acara yang digelar di Theatre du Chatelet, Paris, Selasa (23/9/2025) dini hari WIB, Aitana sukses mengalahkan dua pesaingnya dari Arsenal, Mariona Caldentey dan Alessia Russo.
Pencapaian ini membuat Aitana menyamai catatan Michel Platini dan Lionel Messi, yang juga pernah mengoleksi tiga Ballon d'Or berturut-turut.
Dengan tambahan trofi tahun ini, pemain berusia 27 tahun itu kini memiliki tiga gelar Ballon d’Or beruntun sejak 2023 hingga 2025.
Keberhasilan tersebut juga melampaui rekannya di Barcelona, Alexia Putellas, yang sebelumnya meraih dua gelar Ballon d’Or berturut-turut pada 2021 dan 2022.
“Ini tahun ketiga berturut-turut saya di sini, dan saya bingung harus berkata apa,” ujar Aitana saat menerima penghargaan, dikutip dari ESPN.
“Luar biasa. Terima kasih kepada France Football karena telah memberikan saya penghargaan yang sebenarnya bisa saja diberikan kepada kalian semua (finalis lainnya).”
Meski sukses memecahkan rekor, kemenangan Aitana tidak lepas dari kontroversi.
Sejumlah pihak menilai pencapaiannya tidak sebanding dengan dua pesaingnya, Russo dan Caldentey.
Pada musim lalu, Aitana membantu Barcelona Femeni meraih tiga gelar domestik.
Namun, ia gagal membawa timnya menjuarai Liga Champions Wanita setelah kalah dari Arsenal Women.
Di level internasional, Aitana juga gagal mempersembahkan trofi Piala Eropa Wanita 2025 untuk Spanyol usai dikalahkan Inggris di final.
Situasi ini memunculkan pendapat bahwa Alessia Russo lebih pantas meraih Ballon d’Or 2025.
Kontroversi semakin memanas lantaran lima tahun terakhir pemenang Ballon d’Or wanita selalu berasal dari Barcelona Femeni.
Meski begitu, performa Aitana musim 2024–2025 tetap impresif.
Ia mencatatkan 15 gol dan 10 assist sepanjang musim, unggul dari Caldentey dan Russo dalam kontribusi gol.
Russo sendiri mencatat 19 gol, tetapi Aitana dianggap lebih berpengaruh secara keseluruhan dalam permainan tim