Media Vietnam Soroti FIFA Izinkan Erick Thohir Rangkap Jabatan
- TvOneNews
VIVASoccer – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dipastikan tidak akan meninggalkan jabatannya meski baru saja dilantik sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Kepastian itu ia sampaikan setelah menerima surat resmi dari FIFA pada Senin (22/9/2025).
Dalam surat tersebut, FIFA menegaskan bahwa rangkap jabatan Erick tidak melanggar aturan organisasi.
Erick sendiri dilantik menjadi Menpora oleh Presiden Prabowo Subianto pada 17 September 2025 untuk menggantikan Dito Ariotedjo.
"Tadi pagi saya dapat surat FIFA, yang menyatakan secara statuta dengan track record saya yang sudah ada selama ini di sepak bola itu tidak ada benturan kepentingan," ujar Erick, dikutip dari Antara.
"Jadi saya clean and clear, nah tentu sebagai Menpora saya jaga keseimbangan itu," tambahnya.
Erick juga menyampaikan rasa terima kasih kepada FIFA dan Presiden Prabowo atas kepercayaan yang diberikan.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada FIFA, atas kepercayaannya, dan Bapak Presiden juga, ketika pelantikan, juga bicara kepada saya secara langsung saya percaya Bapak Erick bisa menjalankan semua dengan baik. Saat itu, saya tidak mau bicara sebelum ada black and white," ucapnya.
Keputusan FIFA ini juga menjadi sorotan media asing.
Media Vietnam, Thanh Nien, menyebut keputusan tersebut sebagai sesuatu yang mengejutkan.
"FIFA membuat keputusan mengejutkan tentang bos sepak bola Indonesia, penggemar bersemangat," tulis Thanh Nien.
Media tersebut menambahkan bahwa FIFA telah mengizinkan Erick tetap menjabat sebagai Ketua Umum PSSI di samping posisinya sebagai Menpora.
Meski begitu, muncul kekhawatiran rangkap jabatan ini bisa menimbulkan kesenjangan antara sepak bola dengan cabang olahraga lain.
Erick langsung menepis hal tersebut.
"Tidak mungkin saya sebagai Menpora, anak emasnya sepak bola, tidak. Anak emas saya nanti itu cabang olahraga unggulan yang 13 atau 14 cabor itu. Dan tentu olahraga yang lain, kita tata ulang," tegas mantan Presiden Inter Milan itu.
Secara regulasi, FIFA memang tidak melarang seorang menteri olahraga merangkap jabatan sebagai ketua federasi sepak bola.
FIFA hanya melarang adanya intervensi pemerintah terhadap federasi sepak bola di suatu negara