Eddie Howe Bongkar Alasan Newcastle Mandul Meski Kuat di Belakang

VIVASoccer – Newcastle United menghadapi ujian mental dan fisik saat bertandang ke markas Bournemouth hanya beberapa hari setelah tumbang 2-1 dari Barcelona di Liga Champions.

Situasi ini mengingatkan pada pengalaman 2023, ketika kekalahan dari Borussia Dortmund di Eropa berlanjut dengan hasil buruk melawan Bournemouth di Premier League.

Namun kali ini ceritanya berbeda, tim asuhan Eddie Howe berhasil membawa pulang satu poin lewat hasil imbang tanpa gol di Vitality Stadium.

Hasil ini menghadirkan dilema tersendiri bagi Newcastle.

Di satu sisi, mereka mencatat tiga clean sheet beruntun di laga tandang Premier League musim ini.

Namun di sisi lain, lini depan The Magpies justru tumpul karena gagal mencetak gol dalam tiga laga melawan Bournemouth, Leeds United, dan Aston Villa.

“Kami sedang berkembang dan berubah sebagai kekuatan menyerang,” kata Howe dilansir dari Match of the Day.

Alexander Isak sempat absen di awal musim sebelum akhirnya dilepas ke Liverpool dengan rekor transfer terbesar di Inggris.

Pengganti seperti Yoane Wissa dan Nick Woltemade masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi.

Wissa harus menepi hingga usai jeda internasional Oktober karena cedera lutut, sementara Woltemade yang direkrut seharga 69 juta pound dari Stuttgart masih menyesuaikan diri dengan kerasnya Premier League.

Meski sempat mencetak gol di debut melawan Wolves, Woltemade diakui butuh waktu untuk benar-benar menyatu dalam permainan Newcastle.

Penyerang Jerman itu sempat menunjukkan kualitas dengan pergerakan cerdas melawan Bournemouth, tetapi umpannya mudah diamankan kiper Djordje Petrovic.

Ia juga sempat mengklaim penalti setelah ditarik bajunya oleh Bafode Diakite, namun wasit tidak menggubris.

Secara statistik, Newcastle lebih banyak mencatat sentuhan di kotak lawan, tetapi hanya menghasilkan satu tembakan tepat sasaran lewat Jacob Murphy di awal laga.

Pergantian ganda dengan masuknya Anthony Elanga dan Harvey Barnes juga tidak mampu mengubah keadaan, justru Bournemouth yang lebih menekan di menit-menit akhir.

Howe mengakui kelemahan lini depan timnya.

“Itu tidak bagus,” ujarnya.

“Anda ingin menciptakan peluang dan peluang yang benar-benar jelas.”

Meski tumpul di depan, Newcastle tetap menunjukkan pertahanan solid dengan empat clean sheet di Premier League, terbanyak sejauh ini.

Satu-satunya tim yang mampu menjebol gawang mereka musim ini hanyalah Liverpool.

Newcastle bahkan menjadi tim pertama yang membuat Bournemouth gagal mencetak gol musim ini, dengan Dan Burn mencatat 11 sapuan bola.

“Itu sesuatu yang sudah lama kami latih,” kata Burn dikutip Sky Sports.

“Mayoritas dari kami sudah bermain bersama untuk waktu yang lama, jadi kami punya tim yang solid. Itu adalah sesuatu yang bisa kami bangun.”

Nick Pope juga tampil sebagai penyelamat dengan dua penyelamatan krusial, masing-masing menggagalkan peluang Tyler Adams dan Justin Kluivert.

Howe sendiri melakukan rotasi besar dengan tujuh perubahan dari laga melawan Barcelona, langkah yang jarang ia ambil sebelumnya.

Absennya Fabian Schar karena cedera dan Anthony Gordon karena hukuman membuat Howe mengistirahatkan juga pemain penting seperti Bruno Guimaraes.

Debut penuh diberikan kepada Malick Thiaw, sementara Sven Botman dan Joe Willock kembali ke skuad utama.

Dua pemain muda, Lewis Hall dan Lewis Miley, juga mendapat kesempatan starter.

Jacob Murphy dan Woltemade yang bersinar pekan lalu dipercaya tampil sejak menit awal.

Keputusan ini dipandang sebagai sinyal bahwa rotasi akan terus dilakukan mengingat jadwal padat hingga Januari mendatang.

“Kami sudah berinvestasi besar di musim panas dan mengeluarkan banyak uang,” ujar Burn.

“Kami harus memanfaatkan pemain-pemain itu, dan mungkin ini adalah pelajaran yang kami ambil dari kampanye Liga Champions sebelumnya.â€