Mengulik Taktik Baru Arsenal dan Manchester City
- Arsenal Official
VIVASoccer – Selama ini, menggiring bola jauh ke depan lebih identik dengan tim-tim di liga bawah.
Namun, kedatangan pemain baru seperti Noni Madueke dan Viktor Gyokeres untuk Arsenal, serta duo Manchester City Gianluigi Donnarumma dan Erling Haaland, menunjukkan adanya pergeseran menuju gaya bermain yang lebih langsung dari kedua tim tersebut.
Arsenal dan City kini semakin mengandalkan transisi cepat dari pertahanan ke serangan, dengan memanfaatkan tendangan goal kick panjang dan umpan cepat untuk membawa bola ke depan.
Perubahan ini terlihat jelas dalam analisis taktik terbaru mereka, di mana kedua tim mulai banyak menggunakan tendangan goal kick panjang untuk meraih wilayah dan meruntuhkan tekanan dari lawan.
Evolusi Taktik Sepak Bola
Pep Guardiola, yang dikenal dengan gaya permainannya yang terus berkembang, memiliki pengaruh besar terhadap cara tim bermain di era modern ini.
Fokus Guardiola sering kali pada umpan pendek dan keterlibatan kiper, dengan tujuan mengurangi risiko kehilangan bola dan memperkecil ruang yang harus ditutup oleh pemain saat kehilangan bola.
Namun, sejak musim 2018-19, persentase kiper yang mengoper bola panjang perlahan menurun.
Tren ini banyak dipengaruhi oleh filosofi Guardiola, yang menganggap membangun permainan dari belakang adalah pilihan yang lebih aman.
Tetapi musim ini, dengan meningkatnya tekanan tinggi dan pemain fisik di Premier League, dinamika tersebut mulai berubah.
Tekanan tinggi memaksa lawan untuk bermain panjang, yang sering kali menyebabkan kesalahan dan peluang mencetak gol.
Faktanya, tim yang lebih banyak fokus pada umpan pendek musim lalu membuat lebih dari 30 kesalahan yang mengarah ke tembakan lawan, sementara tim yang lebih banyak menggunakan umpan panjang lebih jarang melakukan kesalahan tersebut.
Perubahan Taktik Arsenal
Arsenal, yang dikenal dengan penguasaan bola yang dominan, telah mengadopsi pendekatan yang lebih langsung musim ini, terutama melalui penggunaan tendangan panjang David Raya.
Meski menguasai bola lebih banyak, 42,1% umpan Raya musim lalu adalah umpan panjang.
Perubahan taktik Arteta ini melibatkan tendangan goal kick ke area lebar, sering kali menargetkan Kai Havertz, yang memposisikan dirinya untuk memenangkan duel udara dan menahan bola.
Metode ini meminimalkan risiko membangun serangan dari belakang melawan tekanan tinggi dan memungkinkan Arsenal memanfaatkan kekuatan individu mereka, seperti kemampuan tendangan Raya yang presisi dan kemampuan Havertz dalam duel udara.
Mengarahkan bola ke sisi lapangan juga menghindari terbukanya celah di tengah, dan meski bola keluar untuk throw-in, Arsenal tetap dapat menekan tinggi di wilayah tersebut dan mempertahankan dominasi teritorial.
Pendekatan Tendangan Panjang Manchester City
Manchester City, di bawah Guardiola, semakin mengandalkan umpan panjang dari tendangan goal kick.
Berbeda dengan Arsenal, City menggunakan bola panjang ini dengan tujuan menyerang.
Dalam pertandingan melawan Spurs baru-baru ini, City menggunakan tendangan goal kick untuk menarik beberapa pemain mereka ke arah bola, menarik pemain Spurs lebih dekat ke gawang mereka.
Ini menciptakan ruang bagi Erling Haaland, yang terisolasi dan diposisikan jauh dari sisa tim.
Dengan bermain bola panjang, City menghindari ruang yang padat dan mengurangi risiko kehilangan bola melalui umpan pendek.
Haaland ditugaskan untuk memenangkan duel udara, sementara Omar Marmoush memposisikan diri untuk menangkap bola pantul atau bola longgar.
Strategi ini terbukti efektif dalam menetralkan tekanan Spurs dan memungkinkan City mempertahankan penguasaan bola sambil meminimalkan risiko bertahan.
Perubahan Lanskap Sepak Bola Modern
Baik Arsenal maupun Manchester City telah lama mendominasi penguasaan bola dan bermain dengan sepak bola yang rumit.
Namun, kekuatan tekanan lawan yang semakin meningkat dan blok rendah memaksa kedua tim ini untuk berkembang.
Tekanan tinggi kini menjadi lebih umum di Premier League, dan tim yang dapat merespons dengan transisi cepat mendapatkan keuntungan.
Guardiola baru-baru ini menyatakan bahwa serangan cepat kini menjadi senjata yang ingin ia manfaatkan lebih sering.
Keinginannya untuk menyerang lebih cepat setelah melewati tekanan pertama terlihat jelas dalam permainan City baru-baru ini, dengan gol Tijjani Reijnders melawan Wolves yang menunjukkan seberapa cepat mereka dapat bertransisi dari bertahan ke menyerang.
Pendekatan langsung ini, dikombinasikan dengan gaya bermain berbasis penguasaan bola, memberikan City elemen ketidakpastian.
Demikian juga, Arteta telah memanfaatkan permainan lebih langsung ketika situasi memungkinkan.
Dengan pemain seperti Madueke dan Gyokeres yang mampu menempuh jarak besar dengan cepat, Arsenal kini lebih siap untuk memanfaatkan ruang yang terbuka akibat pertahanan lawan yang tidak terorganisir.
Meskipun permainan langsung kadang mengarah pada kehilangan bola, Arsenal tetap bisa memanfaatkan transisi cepat untuk menciptakan lebih banyak peluang mencetak gol.
Adaptasi Taktik dalam Pertandingan Tertentu
Pendekatan Arsenal bukanlah sesuatu yang diterapkan di setiap pertandingan; ini adalah alat taktis yang digunakan Arteta ketika situasi menuntut.
Dalam pertandingan melawan Liverpool, misalnya, Arsenal memilih pendekatan yang lebih hati-hati.
Mereka berusaha memperlambat permainan di Anfield, di mana tekanan tinggi dan kemampuan konter Liverpool membuat pertandingan yang berakhir cepat menjadi risiko.
Fleksibilitas ini menunjukkan bahwa meskipun Arsenal kini bermain lebih langsung, mereka melakukannya dengan strategi yang bergantung pada situasi dan lawan.
Menyesuaikan Diri dengan Premier League yang Semakin Kompetitif
Peralihan City dan Arsenal ke gaya bermain yang lebih langsung menunjukkan bagaimana sepak bola di tingkat atas semakin berkembang.
Dengan semakin banyak tim yang menerapkan tekanan tinggi dan blok rendah, kemampuan untuk mengubah tempo dan beradaptasi dengan taktik lawan menjadi kunci.
Sepak bola langsung, terutama melalui transisi cepat dan umpan panjang, terbukti efektif untuk meruntuhkan pertahanan yang tangguh.
Seiring Guardiola dan Arteta terus mengembangkan taktik mereka, pentingnya kiper seperti Donnarumma, yang mampu mengeksekusi tendangan goal kick panjang dengan akurat, menunjukkan perubahan pandangan terhadap risiko dalam sepak bola modern.
Pelatih top kini menemukan keuntungan taktis dengan beradaptasi pada tekanan yang diterapkan lawan, memastikan tim mereka tetap tidak terduga dan sulit untuk dikalahkan