Thomas Frank Resmi Ubah Wajah Tottenham, Mentalitas Baru Terbukti

Thomas Frank
Sumber :
  • Daily Express

VIVASoccer – Tottenham sempat membuat fans mereka cemas ketika tertinggal 2-0 dari Brighton hanya dalam waktu 30 menit pertandingan.

Alasan Mikel Arteta Tak Mainkan Eberechi Eze Saat Lawan Man City

Momen itu terasa seperti déjà vu yang ‘Spursy’, istilah yang kerap disematkan pada inkonsistensi mereka, apalagi mengingat kejadian serupa di tempat yang sama musim lalu saat kalah 3-2 setelah unggul 2-0 lebih dulu.

Namun, kali ini cerita berbeda terjadi.

Fans Murka, Arteta Dinilai Terlalu Penakut Hadapi City

Pasukan Thomas Frank menunjukkan karakter tangguh dengan membalas lewat gol Richarlison dan bunuh diri Jan Paul van Hecke untuk menyamakan skor menjadi 2-2.

Tottenham bahkan punya cukup peluang untuk meraih kemenangan penuh.

Dicadangkan Arteta, Martinelli Tetap Jadi Pahlawan Arsenal

Statistik mencatat bahwa ini adalah pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir Spurs tidak kalah dalam laga tandang liga saat tertinggal dua gol terlebih dahulu.

Sebelumnya mereka kalah dalam 15 laga beruntun dalam kondisi serupa.

Hal ini menandakan adanya perubahan mentalitas besar di bawah Thomas Frank.

“Saya rasa ini adalah penampilan terbaik kami musim ini,” ujar Frank dikutip dari BBC Match of the Day.

“Kalau ada tim yang pantas menang, itu seharusnya kami.”

“Begitu banyak umpan silang, peluang dekat, dan kekuatan fisik maupun mental yang luar biasa.”

Danny Murphy, mantan gelandang Spurs yang kini menjadi pundit BBC, menyebut Tottenham tampil “luar biasa di banyak aspek”.

“Pemain menunjukkan tanggung jawab, tetap berani menyerang, dan tetap tenang,” ujarnya.

“Mereka tetap terstruktur, tidak kacau, dan sangat terorganisir.”

“Tim ini sangat bugar dan tidak membiarkan Brighton menciptakan banyak peluang meski Spurs banyak menekan.”

“Mereka pantas mendapatkan hasil itu, bahkan seharusnya menang.”

Setelah sebelumnya menang 1-0 atas Villarreal di Liga Champions, Lucas Bergvall memuji "mentalitas clean-sheet" Tottenham.

Namun saat kebobolan cepat oleh Brighton, yang terlihat justru mentalitas tak mau menyerah.

Meski secara historis lemah dalam membalikkan keadaan dari ketertinggalan dua gol, kali ini Tottenham bermain dengan keyakinan penuh.

“Yang paling mengesankan adalah mentalitas tim,” kata Frank lagi.

“[Kami menunjukkan] tekad untuk tetap bertarung, terus menekan, dan akhirnya mendapatkan hasil 2-2 yang layak.”

Gelandang Joao Palhinha juga menekankan pentingnya sikap pantang menyerah tersebut.

“Yang bisa kami ambil adalah mentalitas kami untuk terus berjuang,” ujarnya dikutip dari Sky Sports.

“Semangat ini harus selalu ada, tak peduli seperti apa skor pertandingan.”

Dalam laga tersebut, Tottenham mencatat 45 sentuhan di kotak penalti lawan, jauh di atas Brighton yang hanya mencatatkan 17.

Spurs juga mencatatkan 11 tembakan, namun hanya 3 yang tepat sasaran.

Meski secara defensif dan mental mereka mengalami peningkatan dari musim lalu, akurasi penyelesaian akhir tampaknya masih menjadi pekerjaan rumah.

“Masih banyak yang harus ditingkatkan,” tambah Palhinha.

“Tapi perbaikan itu mulai terlihat dari pekan ke pekan.”

BBC pundit Danny Murphy menyimpulkan bahwa target Tottenham musim ini harus lebih tinggi.

“Empat besar harus jadi ambisi mereka,” katanya.

“Mereka punya skuad yang bagus dan persaingan internal yang ketat.â€