Debut di Lille, Verdonk Langsung Dihujat Fans Prancis
VIVASoccer – Calvin Verdonk menjalani debut yang penuh tekanan saat Lille takluk 0-3 dari tuan rumah Lens di Stade Bollaert-Delelis.
Bek kiri 28 tahun itu masuk pada menit ke-18 menggantikan Romain Perraud yang cedera, namun tak mampu membendung serangan agresif lawan.
Lens membuka keunggulan melalui Wesley Said pada menit ke-28, disusul gol Florian Thauvin (43’) dan Rayan Fofana (52’) yang mengunci kemenangan telak.
Verdonk sebenarnya tampil cukup solid di beberapa momen, terlibat dalam duel dan blok penting, bahkan mencatatkan rating hijau.
Namun, debutnya tetap diwarnai sejumlah eror yang membuatnya jadi sorotan.
Usai laga, akun resmi klub @losclille banjir komentar pedas. Sebagian fans Lens melontarkan kritik tajam kepada Verdonk.
“Catatan untuk genio: jangan pernah berbaris Verdonk lagi. TIDAK AKAN PERNAH LAGI,” tulis akun mael\_sl.
“Orang Indonesia dekat di sana dengan Verdonk, itu salah satu yang terburuk hari ini,” tambah akun ednmath.
“Ini membuatku gila semua orang Indonesia yang mengatakan Verdonk adalah tim terbaik namun dia adalah yang terburuk bersama Mbemba,” sindir akun antobrzz.
Komentar-komentar itu sekaligus menyentil euforia pendukung Indonesia yang ikut meramaikan kolom komentar.
Namun, tak sedikit fans Indonesia yang membela pemain keturunan Belanda-Indonesia tersebut.
“Verdonk kan baru debut pertama, dia sering salah pasing, telat turun, dan agak kurang ngotot. Tapi semoga di match berikutnya bisa membuktikan,” tulis akun dariuszb\_\_.
“Bangga sebagai orang Indonesia Verdonk dapat rating hijau, the best Verdonk,” sahut andre.saputra1234.
“Dia baru adaptasi. Aku yakin beliau pekerja keras dan bakal berjuang untuk tempat utama,” tambah idn.hazel.
Statistik pertandingan mencatat Lille sempat unggul dalam penguasaan bola.
Namun, efektivitas Lens jauh lebih unggul dalam mengeksekusi peluang.
Bagi Verdonk, debut ini menjadi pelajaran keras bahwa di Ligue 1, setiap kesalahan akan dihukum.
Sebagai pemain yang pernah berkarier di NEC Nijmegen, Verdonk paham betul kerasnya atmosfer sepak bola Eropa.
Meski awalnya pahit, ia masih punya waktu untuk beradaptasi dan membalikkan kritik menjadi pujian