Manchester United Gasak Chelsea, Amorim Soroti Mental Juara Timnya

Ruben Amorim
Sumber :

VIVASoccerManchester United berhasil bangkit setelah kekalahan memalukan di derbi Manchester pekan lalu.

Senne Lammens 3 Minggu di United, Kapan Debut Premier League?

Menjamu Chelsea di Old Trafford, Setan Merah meraih kemenangan penting 2-1 dalam laga yang diwarnai dua kartu merah.

Kemenangan ini menandai kemenangan perdana United atas tim Big Six di kandang sendiri sejak dilatih oleh Ruben Amorim.

Kick Off Persib Bandung VS Persita Tanggerang, Bisakah Pendekar Cisadane Hentikan Dominasi?

Pertandingan dimulai dengan kejutan besar saat kiper Chelsea, Robert Sanchez, diusir wasit hanya lima menit setelah kick-off.

Unggul jumlah pemain, United langsung tancap gas dan berhasil memimpin melalui gol Bruno Fernandes.

Asosiasi Sepak Bola Inggris Jatuhkan Denda untuk Chelsea saat Lawan MU

Gol ini menjadi momen bersejarah bagi sang kapten, menandai gol ke-100-nya di laga ke-200 bersama Manchester United.

Namun, drama tidak berhenti sampai di situ. Di babak kedua, giliran gelandang United, Casemiro, yang mendapat kartu merah setelah menerima dua kartu kuning.

Meski United harus berjuang dengan 10 pemain, mereka mampu mempertahankan keunggulan hingga peluit akhir.

Usai pertandingan, pelatih Ruben Amorim tak bisa menutupi rasa bangganya. Ia secara khusus menyoroti mentalitas timnya dan memberikan pujian setinggi langit kepada sang kapten, Bruno Fernandes.

“Yang paling penting adalah pengaruh Fernandes di dalam skuad. Dia layak masuk sejarah klub ini,” ungkap Amorim.

Sang pelatih juga menambahkan bahwa Fernandes adalah energi vital di lapangan, bahkan hingga menit ke-85 sebelum diganti.

Meskipun tidak mencetak dua gol, kontribusi dan kepemimpinannya menjadi kunci utama kemenangan tim.

Di sisi lain, Amorim mengakui bahwa kartu merah yang diterima Casemiro hampir merugikan timnya. Meski begitu, ia tetap memuji agresivitas gelandang Brasil tersebut.

Kemenangan dramatis ini menjadi titik balik penting bagi Amorim dan timnya, yang kini dituntut untuk menjaga konsistensi demi membuktikan kebangkitan di bawah arahannya.*