Man City Hadapi Arsenal dengan Jeda 66 Jam, Ini Respon Guardiola
- Sky Sports
VIVASoccer – Manchester City menghadapi pekan berat, namun ujian terbesarnya akan datang saat bertandang ke markas Arsenal dalam lanjutan Premier League akhir pekan ini.
Skuad Pep Guardiola baru saja mengalahkan Manchester United di liga, lalu menaklukkan Napoli pada laga pembuka Liga Champions.
Namun, City hanya memiliki waktu istirahat 66 jam sebelum duel krusial melawan Arsenal di Emirates Stadium.
Guardiola menanggapi situasi ini dengan candaan.
“Kami akan mendaki gunung dua hari ini,” ujarnya sambil tertawa.
“Para pemain punya banyak cedera, jadi istirahat, istirahat, istirahat, lalu pulihkan energi untuk Minggu,” tambahnya.
Pelatih asal Spanyol itu sebelumnya pernah mengkritik jadwal Premier League yang dianggap merugikan tim Inggris di Eropa.
Namun kali ini ia enggan memperpanjang komentar soal jadwal padat yang dihadapi timnya.
Secara teori, Arsenal lebih diuntungkan karena memiliki waktu istirahat dua hari lebih lama setelah bermain di Liga Champions pada Selasa, sementara City baru bertanding Kamis malam.
Meski begitu, data justru menunjukkan City tampil lebih baik dengan jeda singkat.
Dalam 15 laga Premier League terakhir usai bermain di Eropa dengan jeda dua hari, City belum pernah kalah, meraih 11 kemenangan dan 4 kali imbang sejak Oktober 2020.
Meski tren itu positif, risiko cedera tetap tinggi.
Fisioterapis Ben Warburton menjelaskan bahwa jeda 48 hingga 72 jam diperlukan untuk pemulihan penuh usai pertandingan intens.
Ia menilai posisi gelandang lebih rawan cedera betis, sedangkan bek sayap dan winger sering mengalami masalah hamstring karena intensitas sprint.
City akan kembali ke Emirates setelah kekalahan telak 1-5 pada Februari lalu, ketika mereka kebobolan tiga gol di setengah jam terakhir.
Arsenal sendiri sudah tiga musim terakhir finis sebagai runner-up Premier League dan musim panas ini menggelontorkan £250 juta untuk memperkuat skuad.
Guardiola mengakui tim Mikel Arteta kini menjadi salah satu lawan terkuat di Eropa.
“Mikel manajer yang luar biasa. Mereka terus meningkatkan skuad dalam empat atau lima bursa transfer terakhir. Ini tim luar biasa dengan kualitas luar biasa,” puji Guardiola.
Selain pemulihan fisik, tantangan lain bagi City adalah persiapan taktik dalam waktu terbatas.
Klub-klub top kini mengandalkan tim analis besar yang membagi tugas: ada yang fokus serangan, ada yang bertugas menganalisis pertahanan, bahkan khusus mengurusi set-piece.
Untuk menyiasati jadwal padat, pertemuan taktis sering dilakukan fleksibel, baik di hotel, ruang ganti, maupun ruang meeting portable yang dibawa saat tandang.
Guardiola menyadari setiap jam berharga di Premier League, karena detail kecil bisa jadi penentu kemenangan