Ranking FIFA Turun, tapi Pemain Diaspora Indonesia Bersinar di Liga Eropa
VIVASoccer – Timnas Indonesia bersiap menghadapi putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Oktober mendatang.
Skuad asuhan Patrick Kluivert akan bersaing ketat dengan Arab Saudi dan Irak untuk merebut tiket lolos langsung ke putaran final.
Menariknya, sejumlah pemain diaspora yang kini memperkuat Garuda sedang tampil impresif bersama klub Eropa masing-masing.
Emil Audero
- -
Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Moncer di Eropa
1. Emil Audero – Kiper Utama Cremonese
Emil Audero langsung jadi pilihan utama Cremonese di Serie A 2025/2026. Dalam tiga laga awal melawan AC Milan, Sassuolo, dan Hellas Verona, ia tampil penuh dengan catatan empat kali kebobolan.
Atas penampilan gemilangnya membuat Emil Audero berhasil masuk Best XI pekan ketiga Serie A.
2. Jay Idzes – Andalan Baru Sassuolo
Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, resmi bergabung ke Sassuolo setelah meninggalkan Venezia.
Meski sempat jadi cadangan di laga perdana, ia kini selalu tampil sebagai starter di dua laga terakhir. Jay bahkan membantu Sassuolo meraih kemenangan penting 1-0 atas Lazio.
3. Kevin Diks – Tampil Konsisten di Bundesliga
Kevin Diks memperkuat Borussia Monchengladbach di Bundesliga 2025/2026. Meski timnya belum pernah menang dan masih kesulitan mencetak gol, Diks tetap dipercaya pelatih untuk bermain penuh dalam tiga laga awal musim.
Ranking FIFA Indonesia Turun ke Posisi 119
1. Tambahan Poin Tidak Cukup
Timnas Indonesia mendapatkan tambahan 3,39 poin setelah FIFA Matchday September 2025. Total poin Garuda kini 1.154,55.
Namun, poin tersebut tidak cukup untuk mempertahankan posisi, sehingga Indonesia turun satu peringkat ke urutan 119 dunia.
2. Hasil Uji Coba Timnas Indonesia
Dalam dua laga uji coba, Timnas Indonesia menang 6-0 atas Taiwan dan bermain imbang 0-0 kontra Lebanon. Dua hasil ini jadi modal penting menghadapi putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
3. Niger dan Gambia Jadi Penyebab
Penurunan ranking Indonesia dipengaruhi lonjakan Niger dan Gambia. Niger naik ke peringkat 117 dunia setelah mengalahkan Tanzania, sementara Gambia melesat ke posisi 115 usai menang atas Kenya dan Burundi.**