Kualifikasi Piala Dunia 2026: Kuota Suporter Indonesia di Arab Saudi Hanya 8%?
- id.pinterest.com
VIVASoccer – Erick Thohir tampak terkejut dan kecewa dengan keputusan Arab Saudi yang sangat membatasi kuota suporter Indonesia. Dari total kapasitas 62.345 kursi di King Abdullah Sport City Stadium, dikabarkan hanya sekitar 4.987 tiket yang dialokasikan untuk Garuda fans.
Ketua Umum PSSI ini tidak bisa menyembunyikan rasa kecewanya dalam konferensi pers di Stadion GBK Jakarta. Pembatasan kuota suporter ini dinilai sangat merugikan Timnas Indonesia yang terkenal memiliki basis pendukung luar biasa di seluruh dunia.
Jelang putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia akan bertarung di grup B dengan jadwal yang cukup padat. Laga perdana mempertemukan skuad Garuda dengan tuan rumah Arab Saudi pada 8 Oktober 2025. Diikuti pertandingan melawan Irak tiga hari setelahnya di stadion megah berkapasitas lebih dari 62.000 penonton.
Pertama, Erick Thohir dibuat shock dengan pembatasan kuota suporter yang hanya 8% dari kapasitas stadion.
Arab Saudi membErick Thohiran alokasi sangat terbatas untuk pendukung Indonesia di King Abdullah Sports City Stadium. "Suporter Timnas Indonesia juga dibatasi sangat kecil," ujar Erick Thohir dengan nada kecewa yang kentara.
Kedua, basis suporter Garuda di Arab Saudi sebenarnya sangat besar dan antusias mendukung tim.
Banyak diaspora Indonesia di Timur Tengah yang rela datang dari berbagai negara tetangga. Mereka siap mendukung langsung perjuangan anak asuh Shin Tae-yong dalam misi bersejarah menuju Piala Dunia.
Ketiga, pembatasan ini bisa merugikan Timnas Indonesia karena kehilangan faktor dukungan emosional.
Erick Thohir menegaskan bahwa dukungan publik sangat penting untuk menjaga motivasi pemain di tengah atmosfer pertandingan berat. Ribuan Garuda fans biasanya mampu mengubah tribun stadion menjadi lautan merah putih berkat militansi luar biasa.
Keempat, keputusan Arab Saudi ini sesuai regulasi AFC namun dinilai terlalu kaku.
Ada yang menganggap aturan tersebut wajar sesuai standar internasional. Namun banyak pihak merasa pembatasan ini tidak mempertimbangkan besarnya jumlah suporter Indonesia di wilayah Timur Tengah.
Kelima, Erick Thohir masih berusaha mencari jalan agar hak pendukung Timnas Indonesia lebih diperhatikan.
Ketua Umum PSSI tampaknya tidak tinggal diam menghadapi situasi ini. Dia terus berupaya agar FIFA dan AFC mempertimbangkan kembali kebijakan yang merugikan tersebut.
Meski begitu, kondisi ini sekaligus menjadi ujian mental bagi skuad Garuda. Tanpa dukungan penuh di tribun, para pemain dituntut lebih fokus, disiplin, dan kuat secara mental dalam menghadapi tantangan berat.
Situasi ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan publik sepakbola Indonesia. Dukungan langsung dari ribuan fans kerap menjadi energi tambahan yang mampu mengangkat performa para pemain di lapangan hijau.
Erick Thohir dibuat shock oleh keputusan Arab Saudi yang dikabarkan membatasi kuota suporter Indonesia hanya 8% dari kapasitas stadion. Pembatasan ini dinilai sangat merugikan Timnas yang kehilangan dukungan besar dari diaspora di Timur Tengah.****