Jelang Kualifikasi Piala Dunia, Erick Thohir Curiga Ada Upaya Penjegalan Timnas Indonesia

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir
Sumber :
  • Istimewa

VIVASoccerPSSI menilai kebangkitan sepakbola Indonesia saat ini justru disikapi secara berlebihan oleh pihak-pihak tertentu, terutama jelang tampilnya Timnas Indonesia di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Spanyol Ancam Mundur dari Piala Dunia 2026 Jika Israel Lolos

Hal ini disampaikan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang menyoroti sejumlah kendala nonteknis yang dihadapi Skuad Garuda dalam upayanya lolos ke babak selanjutnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Timnas Indonesia memang menunjukkan progres signifikan.

FC Twente Tekan Mees Hilgers Biar Tak Pergi Gratis

Kehadiran pemain naturalisasi dan strategi jitu membuat tim asuhan Shin Tae-yong ini kini menduduki peringkat 119 FIFA dengan 1.157,98 poin.

Pencapaian ini mengantarkan Indonesia bersaing di Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 bersama dua raksasa Asia, Arab Saudi dan Irak.

Marc Marquez Ungkap Alasan di Balik Selebrasi Ala Messi Usai Juara MotoGP Italia 2025

Namun, perjalanan menuju mimpi tersebut dinilai tidak mulus. AFC menunjuk Arab Saudi sebagai tuan rumah Grup B yang akan berlangsung pada 8–14 Oktober 2025.

Erick Thohir mencurigai adanya pihak yang terlalu mengantisipasi kebangkitan Timnas Indonesia.

Ia mencontohkan perubahan jadwal kick-off melawan Irak yang semula pukul 18.00 WIB menjadi pukul 20.15 malam.

"Ternyata saat sepakbola kita bangkit, pihak lain mengantisipasi secara berlebihan. Padahal esensi sepakbola adalah berkompetisi secara sehat," ujar Erick di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Mengantisipasi berbagai kendala ini, PSSI telah menyiapkan strategi khusus. Salah satunya adalah dengan mengirim tim advance ke Arab Saudi.

Tim ini bertugas untuk memastikan fasilitas terbaik bagi para pemain, termasuk memilih hotel yang tidak disediakan oleh panitia.

PSSI juga telah mengantisipasi kedatangan pemain-pemain yang bermain di Eropa yang baru bisa mendarat mendekati hari pertandingan.

Selain itu, Erick Thohir juga menyoroti perubahan regulasi yang berpotensi memengaruhi jalannya pertandingan, termasuk kebijakan akumulasi kartu kuning yang dihilangkan dan alokasi jatah suporter yang sangat minim.

Ia berharap, penunjukan wasit dalam turnamen ini dapat berjalan lebih netral sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.

"Ini realita yang harus kami hadapi. Ada perubahan regulasi kartu kuning yang tadinya berlanjut, sekarang hilang. Jatah suporter juga sangat kecil. Hal-hal ini sedang kami antisipasi, salah satunya terkait penunjukan wasit yang kalau bisa lebih netral," tegasnya.

Erick Thohir menggarisbawahi bahwa PSSI akan terus berupaya memastikan semua faktor nonteknis dapat diatasi, sehingga timnas dapat fokus dan menunjukkan performa terbaik di lapangan.