MU Kalah Telak, Amorim Ngotot: “Saya Tidak Akan Ubah Filosofi”
VIVASoccer – Ruben Amorim menegaskan dirinya tidak akan mengubah filosofi meski Manchester United terpuruk di awal musim Premier League.
Pelatih asal Portugal itu kembali membela sistem 3-4-3 miliknya usai United dihajar Manchester City 3-0 dalam derby di Etihad.
Hasil tersebut membuat Setan Merah baru mengumpulkan empat poin dari empat laga, catatan terburuk sejak musim 1992/1993.
Opta mencatat peluang United finis lima besar hanya 7,3 persen, bahkan lebih kecil dibanding potensi terdegradasi yang mencapai 11 persen.
Meski tekanan meningkat, Amorim tidak bergeming dengan kritik terhadap taktiknya.
“Saya mengerti dan menerima ini bukan rekor yang pantas dimiliki Manchester United,” ucap Amorim.
“Saya tidak akan berubah. Ketika saya ingin mengubah filosofi, saya yang akan mengubah. Jika tidak, maka kalian harus mengganti orangnya.”
Pernyataan itu memicu spekulasi soal masa depannya di Old Trafford, apalagi kamera sempat menyorot Sir Jim Ratcliffe yang terlihat muram di tribun.
Amorim berdalih performa tim sebenarnya lebih baik dibanding musim lalu, meski hasil di papan skor tidak menunjukkan demikian.
“Kami melakukan yang terbaik untuk klub, saya menderita lebih dari siapa pun,” katanya.
Kekecewaan juga tertuju pada Benjamin Sesko yang gagal tampil tajam di derby Manchester.
Striker anyar itu hanya punya satu peluang berarti, namun penyelesaian buruknya mudah diamankan Gianluigi Donnarumma.
Di sisi lain, mantan striker United Rasmus Hojlund langsung mencetak gol di debutnya bersama Napoli, membuat perbandingan keduanya semakin disorot.
Eks pemain United, Dion Dublin, menilai Sesko masih terlalu ringan untuk level laga besar.
“Sebagai mantan nomor sembilan, saya berharap lebih dari penyerang United. Ruben Dias dan Josko Gvardiol seolah bermain santai melawannya,” ujar Dublin.
Kritik juga datang dari Theo Walcott yang menyoroti kelemahan sistem 3-4-3 milik Amorim.
“Masalahnya dia meminta pemain tampil di posisi yang tidak biasa. Saya lebih suka Bruno Fernandes bermain lebih tinggi dengan formasi 4-3-3,” kata Walcott.
Meski begitu, Amorim menolak anggapan bahwa formasinya tidak relevan.
“Lawan Arsenal, mereka punya Odegaard, Rice, Zubimendi, tiga gelandang top. Kami hanya main dengan dua, tapi tetap bisa mengimbangi,” jawabnya.
Situasi di United kian pelik, dengan fans mendesak perubahan formasi demi stabilitas.
Namun Amorim tetap bersikeras, filosofi tidak akan diubah, dan hanya hasil yang bisa menentukan nasibnya