Italia Bisa Gagal Lolos Piala Dunia 3 Kali Beruntun? Ini Skenario Terburuknya!

Pemain Timnas Italia, Moise Kean
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVASoccerTimnas Italia, raksasa sepak bola yang pernah empat kali menjuarai Piala Dunia, kembali terancam gagal lolos ke turnamen akbar tersebut.

Timnas Indonesia Jelang Piala Dunia 2026, Optimisme Tinggi Lolos!

Setelah dua kali absen beruntun pada edisi 2018 dan 2022, mimpi buruk serupa kini menghantui Gli Azzurri menjelang Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Situasi ini bukan hanya soal kegagalan, tetapi juga tentang reputasi dan kebanggaan yang dipertaruhkan.

Indonesia U-17 Kalah 0-1 dari Makedonia, Blunder Fatal Penyebabnya?

Situasi Italia dalam kualifikasi zona Eropa saat ini sangatlah genting. Untuk bisa lolos langsung ke putaran final, mereka wajib memenangkan semua sisa pertandingan.

Namun, nasib mereka tidak sepenuhnya di tangan sendiri. Timnas Norwegia menjadi kunci.

Derby Tinggal Hitungan Jam, Pep Guardiola Belum Putuskan Kiper City

Jika Norwegia terpeleset, peluang Italia untuk merebut posisi puncak grup akan terbuka lebar.

Sebaliknya, jika Norwegia terus meraih hasil positif, Italia harus puas menempati posisi runner-up, yang berarti mereka harus kembali menghadapi babak play-off yang penuh trauma.

Pengalaman pahit di play-off menjadi momok bagi Gli Azzurri. Pada kualifikasi Piala Dunia 2018, mereka disingkirkan oleh Swedia.

Empat tahun kemudian, di kualifikasi Piala Dunia 2022, Italia dipermalukan oleh Makedonia Utara dengan skor 0-1, sebuah kekalahan yang menorehkan luka mendalam bagi sepak bola Italia. Dua kegagalan beruntun ini menjadi catatan kelam yang tak terlupakan.

Kini, beban berat ada di pundak generasi baru Azzurri. Bintang-bintang seperti Gianluigi Donnarumma, Sandro Tonali, Federico Chiesa, hingga Moise Kean diharapkan mampu memikul tanggung jawab besar ini.

Sayangnya, inkonsistensi permainan masih menjadi masalah utama tim. Meski sempat menjuarai Euro 2020, performa mereka di babak kualifikasi justru jauh dari kata meyakinkan.

Pergantian pelatih ke Gennaro Gattuso juga menambah ketidakstabilan tim, memicu pertanyaan besar dari publik tentang kemampuan mereka untuk menekan lawan-lawan di sisa laga.

Piala Dunia lebih dari sekadar turnamen bagi Italia; ini adalah panggung untuk mempertahankan marwah sebagai salah satu raksasa sepak bola dunia.

Dengan empat gelar juara, reputasi besar ini akan semakin tergerus jika mereka gagal lolos untuk ketiga kalinya secara beruntun.

Dukungan dari para pendukung setia terbelah, antara optimisme dan pesimisme, mengingat catatan buruk di kualifikasi sebelumnya.

Faktor mental menjadi sorotan utama. Italia sering kali tampil dominan di laga besar, tetapi justru lengah saat menghadapi lawan yang di atas kertas lebih lemah—sebuah pola yang sangat dikhawatirkan akan terulang.

Tidak ada lagi alasan bagi Italia. Mereka berada di persimpangan jalan, di mana setiap pertandingan bagaikan final.

Kesalahan sekecil apa pun bisa berujung fatal dan kembali mengulang mimpi buruk yang telah terjadi dua kali.

Mampukah generasi baru ini membuktikan diri dan mengembalikan kebanggaan bangsa? Atau akankah sejarah kelam terulang, meninggalkan luka yang semakin dalam bagi para pendukungnya?*