Kritik Pedas William Gallas: Amorim Sama Saja dengan Ten Hag

Ruben Amorim
Sumber :
  • id.pinterest.com

VIVASoccerManchester United kembali diterpa sorotan tajam usai start buruk di musim 2025/2026.

Resmi Jadi Pelatih Forest, Postecoglou Bicara Soal Tekanan dan Trofi

Pelatih anyar Ruben Amorim dinilai belum menemukan arah permainan, bahkan disebut berisiko dipecat sebelum Natal.

United hanya mampu mengantongi satu kemenangan dari tiga laga awal Premier League.

Jadwal Lengkap Liga Inggris: Derbi Manchester Jadi Sajian Utama Pekan Keempat

Situasi makin panas setelah mereka secara mengejutkan tersingkir di Carabao Cup, kalah dari tim kasta keempat, Grimsby Town.

Amorim Disebut Kehilangan Kendali

Transfer 2026: Manchester United Bidik Angelo Stiller, Bisa Jadi Pembelian Termurah

Mantan bek Premier League, William Gallas, termasuk yang melontarkan kritik keras.

Menurutnya, Amorim tampak kebingungan dalam menangani tim sebesar Manchester United.

“Dia terlihat tersesat. Bahasa tubuh dan respons emosionalnya tidak memberi kesan positif untuk pemain maupun fans,” ujar Gallas dikutip dari Express.

Gallas bahkan meragukan Amorim bisa bertahan hingga akhir tahun. “Saya tidak yakin dia akan bertahan sampai Natal,” tegasnya.

Performa buruk melawan Grimsby disebut sebagai titik nadir sekaligus bukti beratnya transisi Amorim dari Sporting CP ke Premier League.

Di klub lamanya, ia terbiasa melatih pemain yang lebih disiplin, sementara di United harus berhadapan dengan banyak bintang ber-ego besar.

“Di United, tekanannya luar biasa. Para pemain memiliki ego besar, dan dia terlihat kewalahan,” lanjut Gallas.

Kasus Mainoo hingga Bayangan Ten Hag

Contoh paling nyata disebut ada pada Kobbie Mainoo.

Gelandang muda itu diminta Amorim bekerja lebih keras agar mempertahankan tempatnya di skuad utama, namun justru menunjukkan sikap tidak patuh.

Bagi Gallas, kondisi Amorim kini mengingatkan pada era Erik ten Hag sebelum akhirnya dipecat.

“Dia terlihat seperti Ten Hag. Semua kembali pada hasil, dan kekalahan dari Grimsby jelas sangat mengejutkan,” ujarnya.

Ia menilai Setan Merah lebih sering tampil seperti tim papan tengah: kadang bisa melawan klub besar, tetapi kerap kesulitan menghadapi lawan yang di atas kertas lebih lemah.

Strategi Transfer Ikut Jadi Sorotan

Gallas juga menyoroti kebijakan transfer United yang dinilai tidak efektif.

Salah satunya pembelian Bryan Mbeumo dari Brentford senilai £65 juta (sekitar Rp1,4 triliun).

“Dia memang pemain bagus, tapi saya tidak paham mengapa harganya sebesar itu. Mereka belanja besar, tapi susunan inti hampir tidak berubah,” kritik Gallas.

Menurutnya, strategi belanja yang tidak tepat hanya akan menambah tekanan tanpa memberi solusi nyata di lapangan.

Masa Depan Amorim di Persimpangan

Dengan performa minor, tekanan fans, serta ekspektasi tinggi manajemen, masa depan Amorim semakin tak menentu.

Jika gagal bangkit dalam waktu dekat, ancaman pemecatan sebelum Natal bisa menjadi kenyataan.

Situasi ini membuat United kembali berada di jalur krisis, di mana satu kekalahan lagi bisa mempercepat langkah manajemen untuk mengambil keputusan tegas