Bukan Sekadar Finisher, Ini Rahasia Haaland Jadi Mesin Gol
- BBC
VIVASoccer – Erling Haaland kembali mencatatkan rekor luar biasa.
Baru pekan lalu, golnya ke gawang Brighton membuat striker Manchester City itu resmi menjadi pemain dengan jumlah gol terbanyak di 100 laga awal Premier League, yakni 88 gol.
Kini, Haaland menambah koleksi spektakulernya bersama timnas Norwegia.
Lima gol ia cetak dalam kemenangan 11-1 atas Moldova, sekaligus menggenapkan 48 gol hanya dari 45 penampilan internasional.
Itu menjadi hattrick kelima dalam kariernya bersama timnas.
Sebelum bersinar di Inggris, Haaland juga meninggalkan jejak menakjubkan di Borussia Dortmund dengan 86 gol dari 89 laga.
Tak heran jika banyak yang menganggapnya sebagai striker paling mematikan saat ini.
Namun, yang membuat Haaland istimewa ternyata bukan hanya ketajaman finishing.
Data menunjukkan, sejak bergabung ke Premier League pada 2022, kualitas peluang yang ia dapatkan seharusnya menghasilkan sekitar 84 gol bagi pemain rata-rata.
Artinya, penyelesaian akhir Haaland hanya berkontribusi sebagian kecil dari total gol luar biasanya.
Hal ini juga berlaku untuk penyerang top lain seperti Mohamed Salah dan Ollie Watkins.
Intinya, kemampuan mencetak gol banyak justru lebih ditentukan oleh seberapa sering mereka mampu berada di posisi terbaik untuk mendapat peluang emas.
Banyak kritik menilai siapa pun bisa mencetak banyak gol jika bermain di lini depan Manchester City.
Tetapi yang dilupakan adalah tak ada pemain lain yang bisa memanfaatkan peluang sebanyak Haaland.
Fisik luar biasa, kecepatan, kekuatan, postur tinggi, ditambah gerakan tanpa bola dan insting gol menjadikannya mimpi buruk bagi bek lawan.
Perbandingan dengan Sergio Aguero juga mempertegas hal ini.
Meski legenda City itu lebih efisien dalam finishing, Haaland tetap unggul karena mampu menciptakan peluang yang lebih berkualitas dengan volume lebih banyak.
Di Eropa, kebanyakan striker harus memilih antara banyak tembakan berkualitas rendah seperti Kylian Mbappe, atau sedikit peluang berkualitas tinggi seperti Serhou Guirassy. Haaland mampu melakukan keduanya sekaligus.
Selain Robert Lewandowski, hanya sedikit striker top yang bisa menandingi kombinasi volume tembakan tinggi dan kualitas peluang yang sama baiknya.
Awal musim ini, Haaland sudah memimpin daftar top skor dengan tiga gol dari tiga laga.
Menariknya, ia mencatatkan expected goals (xG) dua kali lebih besar dari pemain manapun di liga, menandakan bahwa peluang mencetak gol yang ia ciptakan bahkan lebih banyak dari yang sudah terkonversi.
Itulah mengapa Haaland tak hanya dikenal sebagai finisher klinis, melainkan sebagai fenomena unik: seorang penyerang yang selalu bisa berada di tempat dan waktu yang tepat untuk mencetak gol