Timnas Indonesia Krisis Gol, Terlalu Bergantung pada Ole Romeny
- id.pinterest.com
VIVASoccer – Timnas Indonesia era Patrick Kluivert tampak masih sangat bertumpu pada Ole Romeny dalam urusan mencetak gol.
Fakta ini terlihat jelas dari enam laga yang sudah dijalani bersama sang pelatih.
Hasil imbang 0-0 melawan Taiwan semakin membuka mata publik soal persoalan lini depan Garuda. Tanpa Romeny, ketajaman Indonesia seolah tumpul.
Sejauh ini, dalam enam pertandingan bersama Kluivert, hanya satu kali Timnas Indonesia memiliki pencetak gol berbeda selain Ole Romeny, yakni ketika menghadapi Taiwan.
Namun, catatan tersebut dianggap kurang istimewa mengingat posisi Taiwan jauh di bawah Indonesia dalam ranking FIFA.
Sisanya, dalam lima laga, nama Ole Romeny menjadi satu-satunya penyumbang gol.
Striker keturunan Belanda itu mencatat tiga gol kala melawan Australia, China, dan Bahrain.
Hanya ketika menghadapi Jepang, ia gagal menyumbang angka, di mana saat itu Indonesia harus menelan kekalahan telak 0-6.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran besar jelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pasalnya, Ole Romeny masih berkutat dengan cedera yang ia derita sejak Piala Presiden 2025.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, bahkan belum bisa memastikan kondisi sang penyerang.
“Kalau untuk Ole, saya tidak bisa berkomentar lebih dulu sebelum ada clearance dari tim dokter,” ujar Erick Thohir pada Senin (8/9/2025).
“Takutnya terlalu cepat saya jadi nanti... Tapi Ole sudah berkirim pesan ke coach Patrick bahwa dia ingin bermain.”
“Tapi kan dia masih membutuhkan penyembuhan,” tambahnya.
Patrick Kluivert pun memberi pembelaan terkait lini depan Garuda yang kembali mandek kala menghadapi Lebanon.
“Apakah menurutmu para pemain tidak mencetak gol dengan sengaja? Benarkah begitu? Pertanyaan saya untukmu,” ujar Kluivert menanggapi kritik.
“Saya rasa tidak begitu. Jadi terkadang bola masuk, terkadang bola keluar. Kami berusaha sebaik mungkin untuk mencetak gol, tentu saja karena itulah filosofi yang saya inginkan.”
Pelatih asal Belanda itu juga menekankan timnya sudah bermain dominan, meski kesulitan menembus pertahanan rapat lawan.
“Saya ingin menciptakan banyak peluang. Tapi jika lawan bertahan di garis pertahanan sendiri semakin sulit untuk mencetak gol,” jelasnya.
“Tetapi kami tetap menekan dan bermain bagus, bermain dominan, jika bola tidak mau masuk atau tidak masuk, tentu saja kami akan berusaha sebaik mungkin. Kami juga manusia,” tambahnya.
Alarm bahaya pun berbunyi bagi Timnas Indonesia.
Dalam hitungan minggu, Garuda harus bersiap menghadapi Arab Saudi dan Irak pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Oktober mendatang.
Sejauh ini, Kluivert belum menemukan alternatif pencetak gol selain Ole Romeny.
Padahal, di era Shin Tae-yong, sejumlah nama seperti Ragnar Oratmangoen, Marselino Ferdinan, Thom Haye, hingga Sandy Walsh bisa ikut menyumbang gol penting di fase sebelumnya