Perubahan Taktik Patrick Kluivert: Era Baru Timnas Indonesia Dimulai
- TvOneNews
VIVASoccer – Setelah delapan bulan menukangi Timnas Indonesia, pelatih Patrick Kluivert akhirnya mewujudkan janjinya untuk membawa filosofi baru dalam permainan tim Garuda.
Eks pemain Barcelona ini secara resmi meninggalkan pakem tiga bek yang selama ini melekat, dan mulai menerapkan formasi andalannya, 4-3-3, saat menghadapi Taiwan dalam laga FIFA Match Day.
Sejak diperkenalkan pada Januari lalu, Kluivert memang telah mengungkapkan niatnya untuk mengedepankan gaya bermain menyerang dengan penguasaan bola dominan.
Namun, empat pertandingan pertamanya di Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga, ia masih menggunakan formasi peninggalan Shin Tae-yong.
Ia beralasan, waktu yang mepet dan pentingnya laga membuat eksperimen tak bisa dilakukan.
Perubahan signifikan ini akhirnya terlihat saat Timnas Indonesia menjamu Taiwan di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya.
Untuk pertama kalinya, skuad Garuda bermain dengan sistem empat bek, baik dalam formasi 4-3-3 maupun 4-2-3-1. Hasilnya? Sangat memuaskan.
Timnas Indonesia berhasil menguasai 69% bola, melepaskan 680 umpan dengan akurasi mencapai 89%, dan mencatatkan total 23 tembakan.
Dominasi ini berbuah manis dengan kemenangan telak 6-0. Gol-gol dicetak oleh Jordi Amat, Marc Klok, Eliano Reijnders, Ramadhan Sananta, Sandy Walsh, dan satu gol bunuh diri dari pemain Taiwan.
Kluivert mengaku puas dengan performa anak asuhnya, seraya menegaskan bahwa ini adalah "awal dari era baru."
Mantan penyerang legendaris ini berencana untuk mempertahankan dan menyempurnakan sistem empat bek ini dalam laga uji coba selanjutnya.
Ujian Sesungguhnya Melawan Lebanon
Keberhasilan melawan Taiwan, yang secara ranking FIFA berada jauh di bawah Indonesia (118 vs 172), menjadi modal penting.
Namun, ujian sesungguhnya akan datang saat Timnas Indonesia menghadapi Lebanon. Tim peringkat 112 dunia ini memiliki peringkat lebih tinggi dan akan menjadi tolok ukur ideal untuk mengukur kekuatan skuad Garuda dengan formasi barunya.
Pertandingan ini juga menjadi ajang bagi Kluivert untuk menurunkan skuad terbaiknya sejak menit awal.
Nama-nama seperti Jay Idzes, Kevin Diks, Calvin Verdonk, Thom Haye, hingga Marselino Ferdinan diperkirakan akan menjadi pilihan utama.
Formasi ini akan menjadi kunci utama menuju Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran keempat, di mana Indonesia akan bertemu Arab Saudi dan Irak.
Pertandingan melawan Lebanon adalah kesempatan bagi Kluivert untuk membuktikan bahwa idealismenya membawa timnas ke level berikutnya.
Jika formasi baru ini berhasil, bukan tidak mungkin tiket menuju Piala Dunia 2026 akan semakin terbuka.
Namun, jika gagal, tentu risiko kritikan tajam akan menghadang. Sebagaimana kata pepatah, "Apa arti sebuah hidup jika tak berani mencoba?"
Inilah saatnya bagi Timnas Indonesia untuk menunjukkan jati diri mereka yang sesungguhnya.*