Habiskan Rp3,9 Triliun untuk Striker, Gol MU Malah Datang dari Bunuh Diri

Manchester United
Sumber :

VIVASoccer – Kemenangan 4-1 Manchester United atas Bournemouth dalam ajang Premier League Summer Series bulan lalu sempat menjadi sorotan.

Bruno Fernandes Disebut Jadi Penghalang Bersinarnya Kobbie Mainoo

Saat itu, Rasmus Hojlund dengan tegas menyatakan niatnya untuk bertahan di Old Trafford.

Namun, siapa sangka, laga tersebut bisa jadi menjadi kesempatan terakhirnya tampil sebagai starter untuk Setan Merah.

Bukan Angelo Stiller, Ini Target Rekrutan Pemain Baru Manchester United

Pasalnya, United akhirnya merampungkan transfer penyerang RB Leipzig, Benjamin Sesko, senilai £74 juta pada 9 Agustus.

Sejak saat itu, Hojlund hanya tampil 18 menit saat melawan Everton dalam laga uji coba, lalu menjadi penghangat bangku cadangan kontra Fiorentina, bahkan tidak masuk skuad pada dua laga awal Premier League musim ini.

AC Milan Kembali Lirik Rasmus Hojlund Usai Gagal Rekrut Victor Boniface

Di sisi lain, Napoli dilaporkan tengah bergerak untuk merekrut Hojlund.

Klub Serie A itu membutuhkan pengganti Romelu Lukaku yang dipastikan absen empat bulan akibat cedera paha.

Bagi manajer Ruben Amorim, situasi lini depan United menjadi masalah serius.

Setelah bermain imbang 1-1 kontra Fulham dan kalah 0-1 dari Arsenal, satu-satunya gol mereka di Premier League musim ini justru tercipta lewat bunuh diri Rodrigo Muniz.

Secara total, dari empat laga terakhir, United hanya mampu mencetak empat gol, satu dari penalti, dua bunuh diri, dan satu gol dari open play melalui Mason Mount.

Peluang emas yang gagal dimanfaatkan juga menambah kekecewaan.

Bruno Fernandes bahkan membuang kesempatan lewat titik putih saat melawan Fulham.

Manajer Fulham, Marco Silva, menyindir dengan berkata, “Di babak kedua, peluang terbaik mereka hanya datang dari bola mati, tidak lebih.”

Padahal, United sudah menggelontorkan dana £200 juta musim panas ini untuk merekrut Matheus Cunha, Bryan Mbeumo, dan Sesko.

Harapan besar publik jelas diarahkan pada trio baru tersebut, meski proses adaptasi masih berjalan.

Sesko sendiri baru mengikuti dua pekan sesi latihan bersama rekan-rekan barunya.

Ia tampil 25 menit kontra Arsenal dan 37 menit kontra Fulham, namun masuk dalam situasi tim yang sudah tertekan.

Sementara itu, Cunha menunjukkan kilasan kualitas dengan aksi brilian saat mengontrol umpan panjang Altay Bayindir, meski akhirnya masih digagalkan kiper Bernd Leno.

Pemain asal Brasil itu bahkan nyaris mencetak gol ketika sepakannya membentur tiang gawang.

Mbeumo juga tampil bekerja keras. Namun kecepatan bek Fulham, Antonee Robinson, sukses memutus peluang terbaiknya menuju gawang.

Meski begitu, performa trio anyar United ini masih terasa seperti sekumpulan individu berbakat yang belum menemukan ritme permainan kolektif.

Data expected goals (xG) mereka pun menunjukkan angka menjanjikan yaitu 1,52 melawan Arsenal dan 1,62 melawan Fulham, namun eksekusi akhir masih mengecewakan.

Amorim menolak anggapan bahwa masalah lini depan United belum terselesaikan.

“Saya tidak memikirkan musim lalu. Seperti saya katakan, kami lebih fokus bertahan saat unggul. Kami akan mencetak gol karena kami menciptakan banyak peluang. Itu yang penting,” ujarnya optimistis.

Dengan absennya agenda Eropa musim ini, Amorim berharap punya waktu cukup untuk membangun kekompakan lini serang anyar United.

Namun, waktu jelas tak bisa menunggu. Setelah finis di peringkat 15 musim lalu, United kini terdampar di posisi 16 klasemen sementara.

Akhir pekan nanti, United akan menjamu tim promosi Burnley.

Kemenangan, terutama dengan kontribusi nyata dari para rekrutan baru yang musim lalu mencetak total 58 gol di klub masing-masing, bisa menjadi jawaban atas keraguan publik.

Amorim yakin perubahan sudah terjadi, tetapi bukti nyata di lapangan masih ditunggu