Air Mata Mengiringi Kepulangan Eberechi Eze ke Arsenal Setelah 14 Tahun Penantian

Eberechi Eze
Sumber :
  • pinterest

VIVASoccer – Pada usia 13 tahun, Eberechi Eze pernah mengalami salah satu momen paling menyakitkan dalam hidupnya.

Mikel Arteta Bicara Soal Tanggung Jawab Arsenal Buat Viktor Gyokeres Bersinar

Dengan mata berkaca-kaca, ia diberitahu bahwa Arsenal, klub yang ia impikan sejak kecil, tidak lagi menginginkannya.

Bagi banyak pemain muda, penolakan seperti itu biasanya menjadi akhir dari perjalanan mereka di dunia sepak bola. Namun, Eze justru membuktikan sebaliknya.

Fabrizio Romano Sudah Beri Kode, Senne Lammens Segera Merapat ke Old Trafford

Setelah gagal di beberapa trial dan meniti karier melalui Queens Park Rangers hingga Crystal Palace, kini sang playmaker bersiap kembali ke London Utara sebagai pemain internasional Inggris dengan harga transfer mencapai £60 juta.

"Saya kenal banyak orang yang dilepas dari satu klub, termasuk Arsenal, lalu berhenti bermain. Tapi saya ada di posisi ini, saya hanya bisa bilang 'Tuhan, terima kasih' karena saya bisa saja berada di mana saja, melakukan hal lain," ujar Eze kepada BBC Sport pada Mei lalu, hanya beberapa hari sebelum dirinya mencetak gol kemenangan Palace di final Piala FA melawan Manchester City.

Tendangan Kung-Fu James Trafford ke Mohammed Kudus Buat Fans Murka

Eze pernah membela Arsenal selama empat tahun sejak usia sembilan tahun. Baginya, itu adalah segalanya.

"Arsenal adalah segalanya. Bisa bermain di sana, mengenakan lambang Arsenal, menjadi anak yang dikenal karena main untuk Arsenal, itu istimewa," kenangnya.

Namun, setelah dilepas, perjalanan menjadi semakin sulit.

"Sebagai anak kecil, identitasmu seakan melekat pada itu. Dan ketika tidak lagi memilikinya…" tambah Eze.

Selepas Arsenal, ia sempat menimba ilmu di akademi Fulham, Reading, dan Millwall.

"Aku ingat bermain untuk Fulham melawan Arsenal. Setelah pertandingan, saat berbicara dengan direktur akademi, air mata rasanya sudah siap mengalir. Karena apa arti Arsenal buatku waktu itu… ya, air mata, hanya itu. Tapi semua pengalaman itu yang membentuk siapa dirimu sekarang," ujar Eze.

Kisah perjuangan ini jelas menjadi kabar menggembirakan bagi fans Arsenal, terutama karena The Gunners berhasil menikung Tottenham Hotspur yang sebelumnya hampir mendapatkan tanda tangannya dari Palace.

Kini, perjalanan penuh lika-liku Eze membawanya kembali ke titik awal, dengan status yang jauh lebih besar dan harga yang tak main-main