Bezzecchi Keluhkan Motor Aprilia Usai MotoGP Austria
- MotoGP
VIVASoccer –Pembalap Aprilia Racing, Marco Bezzecchi, mengakui dirinya masih belum sepenuhnya memahami karakter motor RS-GP.
Kondisi tersebut membuatnya kesulitan tampil konsisten dan gagal meraih hasil maksimal di MotoGP Austria 2025.
Pada awal balapan, Bezzecchi sejatinya mampu memimpin cukup jauh dari para rival.
Namun seiring berjalannya lomba, kecepatannya perlahan menurun sehingga sulit mempertahankan posisi terdepan. Alhasil, ia harus puas finis di peringkat ketiga.
Meski podium tetap menjadi hasil positif, Bezzecchi mengaku masih frustrasi dengan motornya yang sulit dikuasai. Ia menilai ada banyak aspek teknis dari RS-GP yang belum benar-benar dipahaminya.
Dalam sesi wawancara, Bezzecchi menyebut dirinya cukup puas bisa naik podium, apalagi setelah mendengar prediksi CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, bahwa Sirkuit Red Bull Ring tidak akan bersahabat dengan timnya.
“Posisi keempat di sprint race tidaklah buruk, dan hari ini kami mendapat podium yang bagus,” ucap Bezzecchi.
Bezzecchi juga mengungkapkan bahwa sebenarnya ia sempat cukup percaya diri di lap awal. Ia berusaha mengelola ban agar bisa menjaga ritme balapan hingga akhir.
Namun, saat ban mulai mengalami degradasi, Bezzecchi kesulitan mengendalikan motornya.
“Saya masih belum memahami RS-GP, terutama ketika tanda-tanda keausan ban mulai terasa,” jelasnya.
Meski demikian, pembalap asal Italia itu tetap bersyukur bisa meraih hasil positif. Menurutnya, tim sudah bekerja keras untuk menutup kelemahan motor di lintasan yang memang kurang bersahabat bagi Aprilia.
Dengan paruh kedua musim MotoGP 2025 baru saja dimulai, Bezzecchi menegaskan dirinya masih memiliki banyak waktu untuk meningkatkan performa.
Ia pun bertekad memanfaatkan sembilan seri tersisa untuk semakin mengenal karakter RS-GP dan memperbaiki konsistensinya.
Hasil podium di Austria bisa menjadi modal penting bagi Bezzecchi untuk menghadapi balapan-balapan berikutnya, sekaligus mempertegas ambisinya bersama Aprilia Racing musim ini