Kisah Azrul Ananda Saat Akuisisi Persebaya, Penolakan Internal hingga Lahirnya Era Baru
- Persebaya
Azrul Ananda dianggap sosok yang tepat karena rekam jejaknya membangun Developmental Basketball League (DBL) sejak 2004 dan mengelola NBL Indonesia, menunjukkan kapabilitasnya di dunia olahraga.
Azrul akhirnya menerima tawaran tersebut. Pada 7 Februari 2017, melalui perusahaannya, PT Jawa Pos Sportainment (JPS), Azrul resmi mengakuisisi 70% saham PT Persebaya Indonesia, sementara 30% sisanya tetap milik KSAP.
Namun, di balik kesepakatan itu, tersimpan kisah menarik. Sebagian petinggi Jawa Pos ternyata tidak mendukung langkah Azrul mengelola Persebaya.
Meskipun tidak disebutkan secara langsung, tak lama setelah akuisisi, Azrul Ananda dan Dahlan Iskan resmi keluar dari Jawa Pos.
Saham JPS kemudian diambil alih oleh DBL Indonesia, yang kini sepenuhnya mengelola Persebaya di bawah kepemimpinan Azrul Ananda.
Meski menghadapi tekanan internal, Azrul Ananda tetap berkomitmen penuh untuk mengembangkan Persebaya.
Di bawah kepemimpinannya, klub kebanggaan Surabaya ini terus berprogres dan menjadi semakin profesional, menunjukkan keberhasilan visinya.*