Analisis Potensi Hugo Ekitike di Liverpool
- Istimewa
Viva Soccer –Liverpool tengah bersiap memperkuat lini depan mereka pada bursa transfer musim panas ini.
Klub asal Merseyside tersebut menetapkan dua nama sebagai target utama untuk posisi penyerang tengah, yakni Hugo Ekitike dan Alexander Isak.
Keduanya dianggap cocok dengan filosofi permainan ofensif khas The Reds di bawah arahan Arne Slot.
Alexander Isak, penyerang asal Swedia yang kini memperkuat Newcastle United, menjadi opsi yang lebih berpengalaman.
Musim lalu, ia mencetak 23 gol di Premier League, menjadikannya top skor kedua setelah Mohamed Salah. Dengan performa konsisten dan kontribusi besar bagi Newcastle, Isak kini dianggap sebagai salah satu striker papan atas di Eropa.
Secara statistik, Isak telah mencetak total 62 gol dari hanya 109 pertandingan bersama Newcastle. Angka tersebut menggambarkan efektivitas dan ketajamannya di depan gawang lawan.
Tidak mengherankan bila nilai pasarannya kini mencapai sekitar Rp1,6 triliun, mencerminkan kualitas dan pengalaman yang ia tawarkan.
Sementara itu, Hugo Ekitike menjadi opsi yang lebih muda dengan potensi jangka panjang.
Pemain berusia 23 tahun ini tampil cukup mengesankan di Bundesliga musim lalu, mencetak 15 gol dan menyumbang 8 assist. Meski jumlah penampilannya sedikit lebih sedikit dari Isak, kontribusinya tetap menarik perhatian banyak klub besar, termasuk Liverpool.
Dari segi penyelesaian akhir, Ekitike memang belum seefektif Isak.
Rasio konversi tembakan Ekitike masih lebih rendah, menandakan bahwa ia masih memerlukan waktu untuk berkembang menjadi striker kelas dunia. Namun, potensi besar dan usianya yang masih muda menjadikannya investasi menarik di masa depan.
Gaya bermain keduanya menunjukkan beberapa kesamaan. Baik Isak maupun Ekitike dikenal sebagai penyerang ramping dengan kecepatan tinggi dan kemampuan mengeksploitasi ruang di belakang lini pertahanan lawan.
Hal ini sesuai dengan karakteristik penyerang ideal dalam skema permainan Liverpool yang agresif dan dinamis.
Perbedaan mencolok terlihat pada kemampuan duel udara. Meski secara fisik Isak lebih tinggi—dengan postur mencapai 198 cm—justru Ekitike unggul dalam statistik duel udara. Musim lalu, Ekitike mencatatkan persentase kemenangan duel udara sebesar 46,2 persen, sementara Isak hanya mencatat 32,1 persen.
Liverpool diperkirakan akan memilih salah satu dari dua nama tersebut dalam waktu dekat. Pemilihan ini tentu akan bergantung pada kebutuhan jangka pendek dan panjang klub.
Isak dinilai siap memberikan dampak instan dengan produktivitas golnya yang sudah terbukti, sedangkan Ekitike dapat menjadi proyek jangka panjang dengan ruang pengembangan yang besar.
Keputusan transfer ini akan menjadi bagian penting dari rencana pembangunan skuat baru di bawah manajer anyar, sekaligus upaya untuk tetap kompetitif dalam perebutan gelar Premier League dan Liga Champions musim depan. Manajemen klub diyakini akan mempertimbangkan dengan matang aspek teknis, usia, harga, hingga potensi pertumbuhan masing-masing pemain.
Dengan fokus pada dua penyerang ini, Liverpool menunjukkan keseriusannya dalam meremajakan lini depan sekaligus menjaga kualitas serangan. Siapa pun yang akhirnya direkrut, baik Isak maupun Ekitike, keduanya memiliki kemampuan untuk menjadi bagian penting dari era baru di Anfield.