Fakta Unik: Sentuhan Rumput dan Ritual Aneh Pemain Sepakbola
- Goal
VIVASoccer – Kebiasaan pemain menyentuh rumput sebelum masuk lapangan sering terlihat dalam pertandingan sepakbola.
Tapi, adakah arti di balik ritual sederhana itu?
Bukan Sekadar Gaya, Ini Makna Menyentuh Rumput
Dari pertandingan level internasional hingga liga amatir, banyak pemain yang melakukan gerakan menyentuh rumput sebelum laga dimulai.
Sebagian lainnya mengangkat tangan atau menengadahkan wajah ke langit untuk berdoa, terutama pemain beragama Islam.
Tindakan itu ternyata bukan sekadar kebiasaan, melainkan bagian dari keyakinan pribadi atau bahkan ritual yang dipercaya membawa keberuntungan.
Keyakinan Jadi Kunci Utama
Alasan utama di balik ritual menyentuh rumput umumnya berkaitan dengan kepercayaan individu.
Banyak pemain percaya bahwa menyentuh lapangan sebelum bertanding bisa membawa energi positif atau bahkan memberi keberuntungan dalam pertandingan.
Meski tidak semua pesepakbola melakukannya, tapi praktik ini sudah menjadi bagian dari budaya sepakbola, sebuah bentuk superstition atau takhayul yang lumrah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Berpengaruh atau Tidak? Jawabannya Relatif
Apakah ritual seperti ini benar-benar berpengaruh terhadap hasil pertandingan? Jawabannya bisa iya, bisa juga tidak.
Itu semua bergantung pada seberapa kuat keyakinan si pemain terhadap kebiasaannya.
Bila ritual tersebut memberi dorongan mental atau meningkatkan rasa percaya diri, tentu bisa berdampak pada performa di atas lapangan.
Seperti yang pernah dikatakan legenda tinju Muhammad Ali pada 1974: “Bagaimana bisa saya kalah ketika Allah ada di pihak saya?”
Penjelasan Ilmiah di Balik Efek Keyakinan
Anne Harrington, profesor di bidang sejarah medis dari Harvard University, menyatakan bahwa tubuh manusia punya kemampuan alami untuk mewujudkan harapan optimis jika keyakinan terhadapnya sangat kuat.
Artinya, ritual sederhana seperti menyentuh rumput bisa menjadi pemicu psikologis yang membuat pemain tampil lebih maksimal.
Ritual Unik Lainnya di Dunia Sepakbola
Tak hanya menyentuh rumput, sejumlah pemain juga punya kebiasaan unik sebelum bertanding.
Di Piala Dunia 1998, Laurent Blanc selalu mencium kepala Fabien Barthez sebelum laga dimulai, sebuah ritual yang dipercaya membawa keberuntungan bagi Timnas Prancis.
Kolo Toure juga punya kebiasaan harus menjadi pemain terakhir yang masuk ke lapangan.
Bahkan, ia pernah membuat timnya kekurangan pemain saat babak kedua dimulai karena masih menunggu urutannya.
Mantan kapten Chelsea, John Terry, terkenal dengan kebiasaan super detail, dari menggunakan toilet yang sama, tempat duduk bus yang sama, hingga urutan masuk lapangan yang konsisten.
Ritual = Rasa Aman = Tampil Percaya Diri
Ritual mungkin terdengar aneh, namun bagi pemain, hal tersebut bisa menjadi "pegangan" mental yang membuat mereka merasa lebih siap.
Kepercayaan diri adalah modal utama di setiap laga, dan jika menyentuh rumput atau melakukan kebiasaan tertentu bisa membantu menciptakan kondisi mental terbaik, maka tak heran jika tradisi ini terus dipertahankan
VIVASoccer – Kebiasaan pemain menyentuh rumput sebelum masuk lapangan sering terlihat dalam pertandingan sepakbola.
Tapi, adakah arti di balik ritual sederhana itu?
Bukan Sekadar Gaya, Ini Makna Menyentuh Rumput
Dari pertandingan level internasional hingga liga amatir, banyak pemain yang melakukan gerakan menyentuh rumput sebelum laga dimulai.
Sebagian lainnya mengangkat tangan atau menengadahkan wajah ke langit untuk berdoa, terutama pemain beragama Islam.
Tindakan itu ternyata bukan sekadar kebiasaan, melainkan bagian dari keyakinan pribadi atau bahkan ritual yang dipercaya membawa keberuntungan.
Keyakinan Jadi Kunci Utama
Alasan utama di balik ritual menyentuh rumput umumnya berkaitan dengan kepercayaan individu.
Banyak pemain percaya bahwa menyentuh lapangan sebelum bertanding bisa membawa energi positif atau bahkan memberi keberuntungan dalam pertandingan.
Meski tidak semua pesepakbola melakukannya, tapi praktik ini sudah menjadi bagian dari budaya sepakbola, sebuah bentuk superstition atau takhayul yang lumrah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Berpengaruh atau Tidak? Jawabannya Relatif
Apakah ritual seperti ini benar-benar berpengaruh terhadap hasil pertandingan? Jawabannya bisa iya, bisa juga tidak.
Itu semua bergantung pada seberapa kuat keyakinan si pemain terhadap kebiasaannya.
Bila ritual tersebut memberi dorongan mental atau meningkatkan rasa percaya diri, tentu bisa berdampak pada performa di atas lapangan.
Seperti yang pernah dikatakan legenda tinju Muhammad Ali pada 1974: “Bagaimana bisa saya kalah ketika Allah ada di pihak saya?”
Penjelasan Ilmiah di Balik Efek Keyakinan
Anne Harrington, profesor di bidang sejarah medis dari Harvard University, menyatakan bahwa tubuh manusia punya kemampuan alami untuk mewujudkan harapan optimis jika keyakinan terhadapnya sangat kuat.
Artinya, ritual sederhana seperti menyentuh rumput bisa menjadi pemicu psikologis yang membuat pemain tampil lebih maksimal.
Ritual Unik Lainnya di Dunia Sepakbola
Tak hanya menyentuh rumput, sejumlah pemain juga punya kebiasaan unik sebelum bertanding.
Di Piala Dunia 1998, Laurent Blanc selalu mencium kepala Fabien Barthez sebelum laga dimulai, sebuah ritual yang dipercaya membawa keberuntungan bagi Timnas Prancis.
Kolo Toure juga punya kebiasaan harus menjadi pemain terakhir yang masuk ke lapangan.
Bahkan, ia pernah membuat timnya kekurangan pemain saat babak kedua dimulai karena masih menunggu urutannya.
Mantan kapten Chelsea, John Terry, terkenal dengan kebiasaan super detail, dari menggunakan toilet yang sama, tempat duduk bus yang sama, hingga urutan masuk lapangan yang konsisten.
Ritual = Rasa Aman = Tampil Percaya Diri
Ritual mungkin terdengar aneh, namun bagi pemain, hal tersebut bisa menjadi "pegangan" mental yang membuat mereka merasa lebih siap.
Kepercayaan diri adalah modal utama di setiap laga, dan jika menyentuh rumput atau melakukan kebiasaan tertentu bisa membantu menciptakan kondisi mental terbaik, maka tak heran jika tradisi ini terus dipertahankan