Khamzat Chimaev Akhirnya Kembali, Inilah Alasan Absen Panjangnya dari UFC
- Forbes
VIVASoccer – Khamzat Chimaev akan kembali ke Octagon untuk pertama kalinya sejak sembilan bulan lalu, sekaligus memperebutkan gelar juara UFC melawan Dricus Du Plessis di UFC 319, Chicago, pada 24 Agustus 2025.
Pertarungan ini menjadi momen yang telah lama dinantikan oleh penggemar MMA, mengingat perjalanan karier Chimaev sempat terhambat berbagai kendala.
Petarung berjuluk Borz ini mengaku sempat mengalami hari-hari di mana ia butuh keluar dari rutinitas latihan, yang oleh timnya disebut sebagai “Rodman Day”, merujuk pada kisah legenda NBA Dennis Rodman yang kerap mengambil waktu istirahat tak terduga di puncak kompetisi.
Menurut manajer timnya, Johnathon Michael Knapek alias Sweep, momen tersebut justru membantu Chimaev kembali berlatih dengan semangat penuh.
Gangguan Kesehatan dan Absen Panjang
Perjalanan Chimaev menuju laga perebutan sabuk juara tidaklah mulus. Pada 2021, ia mengalami komplikasi serius akibat COVID-19, hingga beberapa kali dirawat di rumah sakit dan menjalani operasi pengangkatan sebagian kelenjar tiroid.
Kondisi ini membuat sistem imunnya rentan, memaksanya mengubah pola hidup, membatasi interaksi publik, dan fokus menjaga kesehatan.
Masalah kesehatan berlanjut pada 2023 dan 2024, termasuk batal bertarung di Juni tahun lalu akibat sakit mendadak.
Timnya kini mengatur jadwal istirahat, nutrisi, dan aktivitas sosial secara ketat agar ia bisa tampil prima di UFC 319.
Hambatan Visa dan Isu Politik
Selain kesehatan, masalah visa juga membuat Chimaev tak bisa bertarung di Amerika Serikat sejak 2022.
Statusnya sebagai warga Chechnya yang dekat dengan pemimpin Ramzan Kadyrov membuat proses perizinan rumit di tengah sanksi AS.
Situasi berubah ketika Chimaev mendapat kewarganegaraan Uni Emirat Arab dan berhasil mengantongi visa AS awal tahun ini, yang berlaku hingga 2027.
Motivasi Keluarga dan Masa Depan Karier
Meski sempat beredar rumor ia akan pensiun jika memenangkan sabuk, Chimaev membantahnya. Ia menyebut masih ingin mempertahankan gelar dan bahkan mengejar sabuk di divisi lain.
Motivasi utamanya bukan sekadar koleksi sabuk, tetapi juga demi keluarganya dan anak-anak muda di kampung halamannya di Chechnya, di mana ia tengah membangun kompleks rumah dan gym MMA untuk pembinaan atlet lokal.
Bagi Chimaev, uang tetap menjadi target penting. Ia ingin membantu rekan-rekan satu tim dan generasi penerus yang kini ikut berlatih bersamanya.
“Jika suatu hari ada salah satu dari mereka jadi juara UFC, mungkin saat itu saya berhenti,” ujarnya.
Lawan Tangguh di Depan Mata
Du Plessis, juara bertahan dua kali, dikenal sebagai petarung dengan gaya tak ortodoks namun efektif.
Ia telah mengalahkan nama besar seperti Israel Adesanya, Robert Whittaker, dan Sean Strickland. Meski demikian, Chimaev tetap menjadi unggulan di bursa taruhan.
Pertarungan ini bukan sekadar perebutan gelar, tetapi juga puncak perjalanan panjang seorang petarung yang kariernya nyaris terhenti oleh penyakit dan kendala politik.
“Kalau saya masuk ke cage, hati saya tertutup untuk hal lain. Hati saya hanya ingin bertarung,” tegas Chimaev
VIVASoccer – Khamzat Chimaev akan kembali ke Octagon untuk pertama kalinya sejak sembilan bulan lalu, sekaligus memperebutkan gelar juara UFC melawan Dricus Du Plessis di UFC 319, Chicago, pada 24 Agustus 2025.
Pertarungan ini menjadi momen yang telah lama dinantikan oleh penggemar MMA, mengingat perjalanan karier Chimaev sempat terhambat berbagai kendala.
Petarung berjuluk Borz ini mengaku sempat mengalami hari-hari di mana ia butuh keluar dari rutinitas latihan, yang oleh timnya disebut sebagai “Rodman Day”, merujuk pada kisah legenda NBA Dennis Rodman yang kerap mengambil waktu istirahat tak terduga di puncak kompetisi.
Menurut manajer timnya, Johnathon Michael Knapek alias Sweep, momen tersebut justru membantu Chimaev kembali berlatih dengan semangat penuh.
Gangguan Kesehatan dan Absen Panjang
Perjalanan Chimaev menuju laga perebutan sabuk juara tidaklah mulus. Pada 2021, ia mengalami komplikasi serius akibat COVID-19, hingga beberapa kali dirawat di rumah sakit dan menjalani operasi pengangkatan sebagian kelenjar tiroid.
Kondisi ini membuat sistem imunnya rentan, memaksanya mengubah pola hidup, membatasi interaksi publik, dan fokus menjaga kesehatan.
Masalah kesehatan berlanjut pada 2023 dan 2024, termasuk batal bertarung di Juni tahun lalu akibat sakit mendadak.
Timnya kini mengatur jadwal istirahat, nutrisi, dan aktivitas sosial secara ketat agar ia bisa tampil prima di UFC 319.
Hambatan Visa dan Isu Politik
Selain kesehatan, masalah visa juga membuat Chimaev tak bisa bertarung di Amerika Serikat sejak 2022.
Statusnya sebagai warga Chechnya yang dekat dengan pemimpin Ramzan Kadyrov membuat proses perizinan rumit di tengah sanksi AS.
Situasi berubah ketika Chimaev mendapat kewarganegaraan Uni Emirat Arab dan berhasil mengantongi visa AS awal tahun ini, yang berlaku hingga 2027.
Motivasi Keluarga dan Masa Depan Karier
Meski sempat beredar rumor ia akan pensiun jika memenangkan sabuk, Chimaev membantahnya. Ia menyebut masih ingin mempertahankan gelar dan bahkan mengejar sabuk di divisi lain.
Motivasi utamanya bukan sekadar koleksi sabuk, tetapi juga demi keluarganya dan anak-anak muda di kampung halamannya di Chechnya, di mana ia tengah membangun kompleks rumah dan gym MMA untuk pembinaan atlet lokal.
Bagi Chimaev, uang tetap menjadi target penting. Ia ingin membantu rekan-rekan satu tim dan generasi penerus yang kini ikut berlatih bersamanya.
“Jika suatu hari ada salah satu dari mereka jadi juara UFC, mungkin saat itu saya berhenti,” ujarnya.
Lawan Tangguh di Depan Mata
Du Plessis, juara bertahan dua kali, dikenal sebagai petarung dengan gaya tak ortodoks namun efektif.
Ia telah mengalahkan nama besar seperti Israel Adesanya, Robert Whittaker, dan Sean Strickland. Meski demikian, Chimaev tetap menjadi unggulan di bursa taruhan.
Pertarungan ini bukan sekadar perebutan gelar, tetapi juga puncak perjalanan panjang seorang petarung yang kariernya nyaris terhenti oleh penyakit dan kendala politik.
“Kalau saya masuk ke cage, hati saya tertutup untuk hal lain. Hati saya hanya ingin bertarung,” tegas Chimaev