Dari Kota Kecil ke Serie A: Kisah Sassuolo, Klub Baru Jay Idzes
- Today News
VIVASoccer – Kepindahan Jay Idzes ke Sassuolo menjadi salah satu kabar besar bagi pecinta sepak bola Tanah Air.
Bek Timnas Indonesia ini tampil gemilang musim lalu bersama Venezia, mencatatkan satu gol dari 35 penampilan, sekaligus berperan penting membawa klub tersebut promosi ke Serie A 2024/2025.
Bagi penggemar sepak bola di Indonesia, nama Sassuolo mungkin belum sepopuler klub-klub besar Italia.
Namun, tim berjuluk Neroverdi atau Hitam-Hijau ini memiliki sejarah unik dalam perjalanan sepak bola Negeri Pizza.
Sassuolo berasal dari kota kecil bernama Sassuolo di wilayah Emilia-Romagna.
Klub ini berdiri pada tahun 1920 dengan nama Associazione Sportiva Dilettantistica Sassuolo Calcio.
Selama puluhan tahun, mereka hanya berkutat di kompetisi amatir dan kasta bawah liga Italia.
Titik balik Sassuolo dimulai pada awal 2000-an ketika pengusaha keramik Giorgio Squinzi mengambil alih kepemilikan klub.
Dengan ambisi besar, Sassuolo mulai menapaki jalan menuju kasta tertinggi.
Mereka memulai dari Serie C2, naik ke Serie C1, dan pada musim 2007/2008 sukses meraih promosi ke Serie B untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Perjalanan di Serie B bukanlah hal mudah. Namun, konsistensi dan manajemen yang solid membuat Sassuolo terus berkembang.
Puncaknya terjadi pada musim 2012/2013 ketika mereka menjuarai Serie B dan memastikan tiket bersejarah ke Serie A.
Keberhasilan itu menjadi kejutan besar, mengingat Sassuolo berasal dari kota dengan jumlah penduduk yang jauh lebih kecil dibanding markas klub besar seperti Juventus atau AC Milan.
Meski begitu, mereka tidak sekadar menjadi tim penggembira. Sassuolo mampu bertahan di Serie A hingga kini.
Salah satu pencapaian terbaik Neroverdi terjadi pada musim 2015/2016 di bawah pelatih Eusebio Di Francesco.
Klub ini finis di posisi keenam Serie A dan untuk pertama kalinya lolos ke kualifikasi Liga Europa.
Sassuolo dikenal memiliki filosofi bermain menyerang dan berani.
Mereka juga jeli dalam mengorbitkan talenta muda, seperti Domenico Berardi, Manuel Locatelli, dan Matteo Politano, yang kemudian berkembang menjadi bintang Serie A.
Kini, kedatangan Jay Idzes diharapkan menjadi bagian dari cerita sukses Sassuolo selanjutnya.
Dengan pengalaman dan kemampuan bertahannya, bek Timnas Indonesia ini berpotensi memperkuat lini belakang Neroverdi dalam persaingan ketat Serie A musim 2024/2025
VIVASoccer – Kepindahan Jay Idzes ke Sassuolo menjadi salah satu kabar besar bagi pecinta sepak bola Tanah Air.
Bek Timnas Indonesia ini tampil gemilang musim lalu bersama Venezia, mencatatkan satu gol dari 35 penampilan, sekaligus berperan penting membawa klub tersebut promosi ke Serie A 2024/2025.
Bagi penggemar sepak bola di Indonesia, nama Sassuolo mungkin belum sepopuler klub-klub besar Italia.
Namun, tim berjuluk Neroverdi atau Hitam-Hijau ini memiliki sejarah unik dalam perjalanan sepak bola Negeri Pizza.
Sassuolo berasal dari kota kecil bernama Sassuolo di wilayah Emilia-Romagna.
Klub ini berdiri pada tahun 1920 dengan nama Associazione Sportiva Dilettantistica Sassuolo Calcio.
Selama puluhan tahun, mereka hanya berkutat di kompetisi amatir dan kasta bawah liga Italia.
Titik balik Sassuolo dimulai pada awal 2000-an ketika pengusaha keramik Giorgio Squinzi mengambil alih kepemilikan klub.
Dengan ambisi besar, Sassuolo mulai menapaki jalan menuju kasta tertinggi.
Mereka memulai dari Serie C2, naik ke Serie C1, dan pada musim 2007/2008 sukses meraih promosi ke Serie B untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Perjalanan di Serie B bukanlah hal mudah. Namun, konsistensi dan manajemen yang solid membuat Sassuolo terus berkembang.
Puncaknya terjadi pada musim 2012/2013 ketika mereka menjuarai Serie B dan memastikan tiket bersejarah ke Serie A.
Keberhasilan itu menjadi kejutan besar, mengingat Sassuolo berasal dari kota dengan jumlah penduduk yang jauh lebih kecil dibanding markas klub besar seperti Juventus atau AC Milan.
Meski begitu, mereka tidak sekadar menjadi tim penggembira. Sassuolo mampu bertahan di Serie A hingga kini.
Salah satu pencapaian terbaik Neroverdi terjadi pada musim 2015/2016 di bawah pelatih Eusebio Di Francesco.
Klub ini finis di posisi keenam Serie A dan untuk pertama kalinya lolos ke kualifikasi Liga Europa.
Sassuolo dikenal memiliki filosofi bermain menyerang dan berani.
Mereka juga jeli dalam mengorbitkan talenta muda, seperti Domenico Berardi, Manuel Locatelli, dan Matteo Politano, yang kemudian berkembang menjadi bintang Serie A.
Kini, kedatangan Jay Idzes diharapkan menjadi bagian dari cerita sukses Sassuolo selanjutnya.
Dengan pengalaman dan kemampuan bertahannya, bek Timnas Indonesia ini berpotensi memperkuat lini belakang Neroverdi dalam persaingan ketat Serie A musim 2024/2025