Katie Boulter Akhiri Tren Buruk, Lolos ke Babak Kedua China Open
- BBC
VIVASoccer – Katie Boulter merasa lega setelah berhasil mengakhiri periode sulit dengan kemenangan di China Open.
Petenis Inggris itu menyingkirkan Hailey Baptiste lewat pertarungan tiga set dengan skor 7-5, 5-7, 6-4 di babak pertama.
Kemenangan ini terasa spesial setelah Boulter mengalami rentetan hasil mengecewakan.
Ia tersingkir di babak kedua Wimbledon dari lucky loser Solana Sierra, kemudian kalah di putaran pertama US Open dari Marta Kostyuk.
Menghadapi Baptiste, Boulter sempat kehilangan keunggulan dua break di set penentuan.
Namun, ia mampu bangkit kembali dan menutup laga dengan servis yang meyakinkan.
“Saya menjalani beberapa bulan yang berat,” ujar Boulter.
“Saya senang bisa kembali menampilkan permainan terbaik, berjuang untuk setiap poin, dan tetap kuat secara mental. Dia bermain dengan gaya disruptif, tapi saya berhasil menemukan cara untuk menang.”
Di babak berikutnya, Boulter akan menghadapi ujian berat melawan Amanda Anisimova, finalis Wimbledon dan US Open.
Sepanjang tahun ini, performa Boulter terbilang naik-turun. Ia sempat tampil mengesankan dengan kemenangan atas Moyuka Uchijima, yang membawa Inggris ke semifinal Billie Jean King Cup.
Namun setelah itu, ia kalah dari Jessica Pegula dengan skor 3-6, 6-4, 6-2 sehingga Inggris harus menyerah dari Amerika Serikat.
Dari sektor putra, Novak Djokovic memastikan akan tampil di Shanghai Masters pada Oktober.
Turnamen ini akan menjadi laga pertamanya sejak kalah di semifinal US Open.
Djokovic, yang kini berusia 38 tahun, sudah beberapa kali menegaskan akan memangkas jadwal turnamennya demi menjaga kondisi fisik di penghujung karier.
Tahun lalu, ia menembus final Shanghai sebelum kalah dari Jannik Sinner, yang saat itu berstatus petenis nomor satu dunia.
Sinner dan Carlos Alcaraz, yang kini memegang peringkat teratas ATP, juga kembali beraksi pekan ini di Beijing dan Tokyo
VIVASoccer – Katie Boulter merasa lega setelah berhasil mengakhiri periode sulit dengan kemenangan di China Open.
Petenis Inggris itu menyingkirkan Hailey Baptiste lewat pertarungan tiga set dengan skor 7-5, 5-7, 6-4 di babak pertama.
Kemenangan ini terasa spesial setelah Boulter mengalami rentetan hasil mengecewakan.
Ia tersingkir di babak kedua Wimbledon dari lucky loser Solana Sierra, kemudian kalah di putaran pertama US Open dari Marta Kostyuk.
Menghadapi Baptiste, Boulter sempat kehilangan keunggulan dua break di set penentuan.
Namun, ia mampu bangkit kembali dan menutup laga dengan servis yang meyakinkan.
“Saya menjalani beberapa bulan yang berat,” ujar Boulter.
“Saya senang bisa kembali menampilkan permainan terbaik, berjuang untuk setiap poin, dan tetap kuat secara mental. Dia bermain dengan gaya disruptif, tapi saya berhasil menemukan cara untuk menang.”
Di babak berikutnya, Boulter akan menghadapi ujian berat melawan Amanda Anisimova, finalis Wimbledon dan US Open.
Sepanjang tahun ini, performa Boulter terbilang naik-turun. Ia sempat tampil mengesankan dengan kemenangan atas Moyuka Uchijima, yang membawa Inggris ke semifinal Billie Jean King Cup.
Namun setelah itu, ia kalah dari Jessica Pegula dengan skor 3-6, 6-4, 6-2 sehingga Inggris harus menyerah dari Amerika Serikat.
Dari sektor putra, Novak Djokovic memastikan akan tampil di Shanghai Masters pada Oktober.
Turnamen ini akan menjadi laga pertamanya sejak kalah di semifinal US Open.
Djokovic, yang kini berusia 38 tahun, sudah beberapa kali menegaskan akan memangkas jadwal turnamennya demi menjaga kondisi fisik di penghujung karier.
Tahun lalu, ia menembus final Shanghai sebelum kalah dari Jannik Sinner, yang saat itu berstatus petenis nomor satu dunia.
Sinner dan Carlos Alcaraz, yang kini memegang peringkat teratas ATP, juga kembali beraksi pekan ini di Beijing dan Tokyo