Badai Dahsyat Menerpa Red Sparks, Kehilangan Megawati Picu Kebangkrutan Performa

Megawati Hangestri Pertiwi
Sumber :
  • Istimewa

VIVASoccer – Kepergian Megawati Hangestri ke Manisa BBSK di Liga Voli Turki kasta kedua bukan hanya babak baru bagi kariernya, tapi juga pukulan telak bagi mantan klubnya, Red Sparks

Tanpa "Megatron" yang selama ini jadi motor serangan, tim Korea Selatan ini kini di ambang krisis dan dipertanyakan kemampuannya untuk kembali bersaing di papan atas.

Penurunan performa Red Sparks sangat mencolok. Di laga pramusim terbaru di Chungmu Gymnasium, mereka tak berdaya dan takluk telak 0-3 dari IBK Altos. 

Kekalahan ini bukan sekadar hasil minor, melainkan alarm bahaya yang menunjukkan betapa besar ketergantungan tim pada Megawati. 

Lini serang, terutama di posisi dua yang krusial, terlihat tumpul dan kehilangan tajinya.

Pelatih Ho Hee-jin sudah mencoba menambal kekosongan Megawati dengan menurunkan Lee Seon-woo. 

Namun, hasilnya jauh dari harapan. Lee hanya mampu mencetak tujuh poin dengan tingkat keberhasilan serangan sekitar 20 persen.

Imbasnya, rata-rata keberhasilan serangan seluruh tim anjlok drastis hingga 30 persen, angka terburuk mereka dalam setahun terakhir.

Situasi Red Sparks semakin pelik karena Megawati bukan satu-satunya pilar yang hengkang. 

Spiker andalan Vanja Bukilic juga sudah pergi, dan yang lebih mengkhawatirkan, ada sinyal kuat bahwa Pyo Seongju, salah satu kekuatan utama lainnya, akan memutuskan pensiun.

Kehilangan tiga poros serangan utama yang membawa mereka ke final musim lalu ini jelas menjadi tantangan raksasa.

Media olahraga Korea kini ramai memperbincangkan "transformasi besar" yang harus dilakoni Red Sparks. 

Tim berjuluk Red Force ini sekarang dihuni banyak pemain muda minim pengalaman seperti Lee Seon-woo, Jeon Da-bin, dan Park Hey-min.

Meski punya potensi, beban untuk menutupi lubang besar yang ditinggalkan para senior sekaligus tentu sangat berat.

Di sisi lain, Megawati memulai babak baru yang menjanjikan di Turki. Sebagai pemain Indonesia pertama di Liga Voli Turki, kehadirannya disambut meriah. 

Publik Turki antusias, bahkan pengikut media sosial Manisa BBSK melonjak signifikan berkat kehadirannya.

Tak hanya itu, Megawati dikabarkan menerima gaji lebih tinggi dari saat di Korea, lengkap dengan fasilitas mewah seperti apartemen dan mobil pribadi dari klub barunya.

Ini menegaskan statusnya sebagai bintang yang diincar di kancah voli internasional.

Kini, semua mata tertuju pada dua kisah yang berlawanan ini, yakni bagaimana Megawati akan membuktikan diri di panggung Turki, dan yang tak kalah mendebarkan, mampukah Red Sparks bangkit dari puing-puing kehancuran ini untuk kembali bersaing di ketatnya Liga Voli Korea musim 2025-2026? Hanya waktu yang akan menjawab. ****