Jose Mourinho Sindir Chelsea Usai Juara Piala Dunia Antarklub 2025
Viva Soccer –Jose Mourinho kembali menjadi sorotan setelah menyampaikan sindiran tajam kepada dua sosok besar di dunia sepak bola: mantan klubnya, Chelsea, dan manajer Manchester City, Pep Guardiola.
Dalam wawancara dengan saluran televisi Portugal, Canal 11, pelatih Fenerbahce itu mempertanyakan makna kemenangan Chelsea di Piala Dunia Antarklub dan gaya kepelatihan Pep Guardiola di City.
Menjelang musim 2025-26, Jose Mourinho menyebut kemenangan The Blues atas PSG di final Piala Dunia Antarklub hanya penting dari segi komersial.
"Oke, Piala Dunia Antarklub ini juga menyoroti seorang anak muda yang menjalani musim luar biasa di Chelsea, Cole Palmer," ujar Mourinho.
"Tapi perjalanan menuju semifinal itu mengingatkan saya pada setiap kali saya pergi ke AS untuk pramusim bersama Real Madrid dan Inter. Itu mengingatkan saya pada pertandingan persahabatan. Jadi, saya pikir gelar Piala Dunia ini hanya penting bagi Chelsea, karena mereka akan menjual banyak jersey dengan logo itu," lanjutnya.
Chelsea meraih kemenangan 3-0 atas PSG yang sebelumnya menjuarai Liga Champions, namun Mourinho justru memuji PSG.
"Saya pikir PSG adalah pemenang besar musim ini. Bukan karena apa yang mereka raih di domestik — karena mereka selalu menang di sana — tapi karena menjuarai Liga Champions dan cara mereka melakukannya, apalagi setelah kehilangan pemain terbaik mereka."
Tak berhenti di situ, Jose Mourinho juga menyinggung gaya bermain Pep Guardiola yang dikenal dengan filosofi membangun serangan dari belakang.
Ia menilai pendekatan Guardiola tidak selalu relevan, apalagi ketika tidak disesuaikan dengan materi pemain yang tersedia. "Kalau Anda mati dengan ide Anda, Anda bodoh," ujar Mourinho. "Pelatih harus menyesuaikan ide mereka dengan apa yang mereka miliki."
Mourinho lalu menyinggung keputusan Guardiola mengganti Joe Hart dengan Claudio Bravo, kemudian Ederson, di awal masa kepemimpinannya di Manchester City.
"Bermain dari belakang dengan kiper kayu itu rumit. Saya ingat Guardiola punya Hart, kiper terbaik Inggris saat itu. Tapi dia ingin Claudio Bravo, dan itu tidak cukup, lalu dia datangkan Ederson."
Mourinho, yang kini membesut Fenerbahce sejak November 2024, memang dikenal tak segan menyuarakan opininya, bahkan jika itu menyentil klub atau pelatih lain. Komentar terbarunya ini dipastikan akan menambah panjang daftar kontroversinya di dunia sepak bola.