Maarten Paes Sebut Laga Kontra Arab Saudi dan Irak 'Terbesar dalam Sejarah Indonesia'

Maarten Paes
Sumber :

VIVASoccerTimnas Indonesia bersiap menghadapi dua pertandingan paling krusial dalam sejarah mereka di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, melawan Arab Saudi dan Irak.

Penjaga gawang andalan, Maarten Paes, memberikan pandangannya tentang tantangan besar ini, menegaskan fokus tim harus tetap pada performa, bukan pada tekanan momen.

Dalam wawancara eksklusif yang diunggah di akun Instagram resmi klubnya, FC Dallas, kiper kelahiran Belanda ini tak ragu menyebut dua laga yang akan dihadapi Skuad Garuda sebagai momen terbesar bagi sepak bola Indonesia.

Indonesia dijadwalkan menghadapi Arab Saudi pada 8 Oktober dan Irak pada 11 Oktober 2025.

Maarten Paes menyoroti pentingnya menjaga mentalitas tim di tengah euforia dan tekanan dari penggemar.

"Ini pertandingan yang sangat, sangat besar. Saya rasa ini adalah pertandingan terbesar dalam sejarah negara ini," ujar Paes.

Namun, ia menekankan agar dirinya dan rekan-rekannya tidak larut dalam beban.

Mengutip nasihat pelatih, Paes mengingatkan bahwa tim harus "bermain untuk pertandingannya, bukan untuk momennya."

Dengan tetap bermain normal dan fokus, Paes yakin Indonesia memiliki peluang terbaik untuk memetik kemenangan.

Optimisme ini diperkuat dengan fakta bahwa Timnas Indonesia sudah cukup mengenal gaya permainan kedua lawannya, karena baru saja bertemu mereka di babak kualifikasi sebelumnya.

 

Lebih lanjut, kiper berusia 26 tahun ini membawa semangat comeback dari cedera. Setelah absen selama sembilan minggu akibat cedera, Paes mengaku telah menandai dua laga kualifikasi ini sebagai momen yang tepat untuk kembali membela Garuda.

Ia memuji kerja keras tim pelatih fisik FC Dallas, khususnya Kwan Lee, yang membantunya pulih dengan cepat.

"Merasa luar biasa. Pertandingan ini sudah saya tandai merah di agenda saya," ungkapnya, menegaskan bahwa ia siap tampil meskipun masih merasakan sedikit kaku.

Paes juga berharap performa positif FC Dallas di Major League Soccer (MLS) yang baru saja mencatat delapan laga tak terkalahkan dapat menular ke Timnas Indonesia.

Ia menyoroti mentalitas pemenang yang mampu meraih kemenangan bahkan dalam "pertandingan berantakan," sebuah mentalitas yang dibutuhkan di ajang kualifikasi.

Motivasi terbesar Paes adalah impian untuk tampil di Piala Dunia 2026, yang kebetulan akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, dengan sembilan pertandingan diadakan di Dallas—kota tempat ia berkarier.

"Itu akan berarti segalanya," kata Paes bersemangat. Ia menyadari perjalanan masih panjang, namun fokusnya kini tertuju pada Arab Saudi, diikuti oleh Irak.

Di bawah asuhan pelatih Patrick Kluivert, Timnas Indonesia kini berada dalam persiapan penuh.

Dengan semangat comeback Paes dan tekad seluruh skuad, dua laga krusial ini diharapkan menjadi penentu langkah historis Skuad Garuda menuju putaran final Piala Dunia 2026.*