Bek Legenda Buka Suara! Maman Abdurrahman Bongkar Kisah Pelatih Arogan Persib Bandung

Maman Abdurrahman, Eks Persib Bandung
Sumber :
  • Berbagai Sumber

VIVASoccer – Mantan bek Timnas Indonesia, Maman Abdurrahman, baru-baru ini membuka lembaran lama kariernya, terutama saat ia berseragam Persib Bandung.

Pemain yang dikenal mampu meraih gelar liga baik bersama Persib maupun Persija ini menceritakan momen unik dan menegangkan di Persib yang melibatkan perselisihan antara para pemain dengan pelatih asing asal Eropa saat itu.

Maman Abdurrahman, yang memperkuat Persib selama enam musim (2008–2014) dan Persija selama hampir sepuluh musim—serta sukses menyumbangkan gelar juara liga untuk kedua tim—mengaku ada satu momen yang tak terlupakan di Maung Bandung.

Momen tersebut terjadi menjelang Liga Indonesia musim 2010/2011, di mana Persib dilatih oleh pelatih asal Serbia, Daniel Darko Janackovic.

Menurut Maman, gaya melatih Janackovic sangat berbeda, bahkan ia menyebutnya cenderung arogan.

"Waktu itu (pelatihnya) ganti Coach Darko ya... Tapi kok saya lihat beda dengan pelatih-pelatih yang lain," kata Maman, seperti dikutip dari sebuah kanal YouTube.

Ia menjelaskan, komunikasi Janackovic sangat kasar dan meremehkan pemain.

"Cara melatihnya, komunikasinya... seharusnya kan kalau kita pelatihnya, kamu kurang begini bla bla. Tapi ini dengan kearoganannya dia, lu harus begini, lu jelek, bla bla, kan arogan, kan enggak bisa seperti itu," ujarnya.

Puncak ketegangan terjadi ketika diberlakukan aturan denda bagi pemain yang terlambat.

Maman mencontohkan, Markus Horison—kiper sekaligus pemain senior yang saat itu—emosi besar lantaran melihat asisten pelatih ikut terlambat, tetapi tidak dikenai sanksi.

Markus lantas memprotes keras hal tersebut kepada Coach Darko. Namun, alih-alih mengambil tindakan, Janackovic justru mendiamkan pelanggaran yang dilakukan oleh asistennya.

"Kalau pemain terlambat, ada hukuman, dan waktu itu Markus Horison protesnya karena asisten pelatih terlambat, tapi malah didiamkan (Coach Darko)," cerita Maman.

"Markus emosi lah saat itu sampai lempar gelas," ungkapnya.

Masa bakti Daniel Darko Janackovic sebagai juru taktik Persib memang sangat singkat. Ia hanya bertahan sekitar empat bulan sebelum akhirnya didepak oleh manajemen tim.

Hingga kini, penyebab pasti pemecatannya masih menyisakan tanda tanya, namun kesaksian Maman Abdurrahman ini seolah memberikan gambaran jelas mengenai kondisi internal tim di bawah kepemimpinannya.

Kisah ini menjadi catatan penting dalam sejarah Persib Bandung, menunjukkan bahwa tantangan terbesar sebuah tim terkadang bukan datang dari lawan di lapangan, melainkan dari konflik di ruang ganti.

Pengakuan Maman Abdurrahman ini memberikan perspektif baru tentang bagaimana gesekan antara budaya pelatih asing dengan dinamika tim lokal bisa memengaruhi stabilitas dan performa klub.**