China Sebut Malaysia Tak Akan Mampu Saingi Indonesia soal Naturalisasi
VIVASoccer – Publik China ikut menyoroti kasus pemalsuan dokumen naturalisasi pemain yang menjerat Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Kasus ini menyeret tujuh pemain naturalisasi yang digunakan Malaysia dalam Kualifikasi Piala Asia 2027 dan kini sudah dijatuhi sanksi oleh FIFA.
FIFA mendenda FAM sebesar CHF 350 ribu dan menjatuhkan larangan beraktivitas selama 12 bulan kepada para pemain yang terlibat.
Meski begitu, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) masih menunggu proses banding FAM ke Komite Banding FIFA sebelum menjatuhkan hukuman lanjutan.
Publik kini hanya menanti kelanjutan dalam 10 hari ke depan, apakah banding Malaysia diterima atau justru memperberat hukuman.
Media China, 163.com, menjadi salah satu yang paling vokal mengomentari kasus ini.
Mereka mengaku sudah lama mencurigai proses naturalisasi Malaysia, terutama setelah kemenangan besar 4-0 atas Vietnam di Kualifikasi Piala Asia 2027.
“Sudah lama kami melaporkan bahwa Malaysia menggunakan tujuh pemain naturalisasi dalam kemenangan 4-0 atas Vietnam,” tulis 163.com.
“Kami menemukan bahwa dokumen para pemain tidak lengkap, beberapa atau semuanya palsu.”
“Tampaknya semua dokumen para pemain naturalisasi tersebut tidak memenuhi standar.”
“Diharapkan setelah FIFA memberi hukuman, giliran AFC yang akan memberikan hukuman.”
Media China itu juga menilai Malaysia tidak akan pernah memiliki pemain naturalisasi sebanding dengan yang dimiliki Indonesia.
“Malaysia akan sangat lemah, dan di masa mendatang, mereka tidak akan mampu memiliki pemain naturalisasi sebanding dengan Indonesia,” lanjut laporan 163.com.
Sementara itu, Malaysia melalui Tunku Ismail Idris justru menuding ada pihak asing yang tidak senang melihat kebangkitan sepak bola negaranya.
Di sisi lain, eks Presiden FAM, Datuk Hamidin, tengah melakukan perjalanan ke Swiss untuk menemui FIFA dan membahas kasus ini.
Masyarakat Malaysia pun berharap Hamidin bisa membawa pulang kabar baik, meski peluangnya dinilai tipis
VIVASoccer – Publik China ikut menyoroti kasus pemalsuan dokumen naturalisasi pemain yang menjerat Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Kasus ini menyeret tujuh pemain naturalisasi yang digunakan Malaysia dalam Kualifikasi Piala Asia 2027 dan kini sudah dijatuhi sanksi oleh FIFA.
FIFA mendenda FAM sebesar CHF 350 ribu dan menjatuhkan larangan beraktivitas selama 12 bulan kepada para pemain yang terlibat.
Meski begitu, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) masih menunggu proses banding FAM ke Komite Banding FIFA sebelum menjatuhkan hukuman lanjutan.
Publik kini hanya menanti kelanjutan dalam 10 hari ke depan, apakah banding Malaysia diterima atau justru memperberat hukuman.
Media China, 163.com, menjadi salah satu yang paling vokal mengomentari kasus ini.
Mereka mengaku sudah lama mencurigai proses naturalisasi Malaysia, terutama setelah kemenangan besar 4-0 atas Vietnam di Kualifikasi Piala Asia 2027.
“Sudah lama kami melaporkan bahwa Malaysia menggunakan tujuh pemain naturalisasi dalam kemenangan 4-0 atas Vietnam,” tulis 163.com.
“Kami menemukan bahwa dokumen para pemain tidak lengkap, beberapa atau semuanya palsu.”
“Tampaknya semua dokumen para pemain naturalisasi tersebut tidak memenuhi standar.”
“Diharapkan setelah FIFA memberi hukuman, giliran AFC yang akan memberikan hukuman.”
Media China itu juga menilai Malaysia tidak akan pernah memiliki pemain naturalisasi sebanding dengan yang dimiliki Indonesia.
“Malaysia akan sangat lemah, dan di masa mendatang, mereka tidak akan mampu memiliki pemain naturalisasi sebanding dengan Indonesia,” lanjut laporan 163.com.
Sementara itu, Malaysia melalui Tunku Ismail Idris justru menuding ada pihak asing yang tidak senang melihat kebangkitan sepak bola negaranya.
Di sisi lain, eks Presiden FAM, Datuk Hamidin, tengah melakukan perjalanan ke Swiss untuk menemui FIFA dan membahas kasus ini.
Masyarakat Malaysia pun berharap Hamidin bisa membawa pulang kabar baik, meski peluangnya dinilai tipis