Media China Kaitkan Erick Thohir dengan Skandal Naturalisasi Malaysia

Erick Thohir
Sumber :
  • TvOneNews

VIVASoccer – Tuduhan mengejutkan dilontarkan media China terhadap Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, buntut dari kasus naturalisasi ilegal Malaysia.

Publik Negeri Tirai Bambu memang ikut menyoroti skandal yang menjerat Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasi yang kini dijatuhi sanksi oleh FIFA.

FIFA telah menghukum FAM dengan denda 350 ribu franc Swiss serta melarang tujuh pemain tampil dalam seluruh aktivitas sepak bola selama 12 bulan.

Meski demikian, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) belum mengeluarkan keputusan dan masih menunggu banding Malaysia ke Komite Banding FIFA.

Media China, 163.com, menilai hukuman FIFA kepada Malaysia hanya awal dari rentetan sanksi lain yang akan menyusul dari AFC.

“Diharapkan setelah FIFA memberi hukuman, giliran AFC juga memberi hukuman terhadap Malaysia,” tulis 163.com.

Namun, laporan itu tak berhenti pada Malaysia saja.

Media China tersebut juga menyinggung Indonesia yang dinilai bisa terkena sorotan karena juga banyak menggunakan pemain naturalisasi keturunan.

“Setelah Malaysia disanksi, media-media Asia Tenggara lainnya tentu akan menyoroti pemain-pemain naturalisasi Indonesia,” tulis laporan tersebut.

Lebih jauh, nama Erick Thohir pun ikut diseret dengan tuduhan tidak berdasar.

Media China itu mengeklaim Erick Thohir tengah menggelontorkan dana besar untuk memantau potensi kasus di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) yang bisa melibatkan pemain naturalisasi Indonesia.

Indonesia sendiri memang pernah berurusan dengan CAS ketika memperjuangkan perpindahan federasi Maarten Paes dari Belanda.

Dalam kasus itu, Indonesia memenangkan sidang dan FIFA mengakui hasilnya.

Meski begitu, 163.com tetap melontarkan klaim keras.

“Jika diawasi dengan ketat, harga-harga di masa mendatang pasti akan naik, yang berpotensi menciptakan tim Malaysia baru.”

“Mimpi membangun kekuatan pemain naturalisasi yang sebanding dengan Jepang dan Korea oleh mantan pemilik Inter Milan mudah dihancurkan,” tulis media tersebut.

Pernyataan itu dinilai terlalu jauh, mengingat selama ini proses naturalisasi Indonesia selalu melibatkan verifikasi silsilah dan asal-usul pemain.

Indonesia juga kerap menegaskan bahwa setiap pengajuan naturalisasi dilakukan sesuai prosedur dan berdasarkan regulasi FIFA

VIVASoccer – Tuduhan mengejutkan dilontarkan media China terhadap Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, buntut dari kasus naturalisasi ilegal Malaysia.

Publik Negeri Tirai Bambu memang ikut menyoroti skandal yang menjerat Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasi yang kini dijatuhi sanksi oleh FIFA.

FIFA telah menghukum FAM dengan denda 350 ribu franc Swiss serta melarang tujuh pemain tampil dalam seluruh aktivitas sepak bola selama 12 bulan.

Meski demikian, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) belum mengeluarkan keputusan dan masih menunggu banding Malaysia ke Komite Banding FIFA.

Media China, 163.com, menilai hukuman FIFA kepada Malaysia hanya awal dari rentetan sanksi lain yang akan menyusul dari AFC.

“Diharapkan setelah FIFA memberi hukuman, giliran AFC juga memberi hukuman terhadap Malaysia,” tulis 163.com.

Namun, laporan itu tak berhenti pada Malaysia saja.

Media China tersebut juga menyinggung Indonesia yang dinilai bisa terkena sorotan karena juga banyak menggunakan pemain naturalisasi keturunan.

“Setelah Malaysia disanksi, media-media Asia Tenggara lainnya tentu akan menyoroti pemain-pemain naturalisasi Indonesia,” tulis laporan tersebut.

Lebih jauh, nama Erick Thohir pun ikut diseret dengan tuduhan tidak berdasar.

Media China itu mengeklaim Erick Thohir tengah menggelontorkan dana besar untuk memantau potensi kasus di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) yang bisa melibatkan pemain naturalisasi Indonesia.

Indonesia sendiri memang pernah berurusan dengan CAS ketika memperjuangkan perpindahan federasi Maarten Paes dari Belanda.

Dalam kasus itu, Indonesia memenangkan sidang dan FIFA mengakui hasilnya.

Meski begitu, 163.com tetap melontarkan klaim keras.

“Jika diawasi dengan ketat, harga-harga di masa mendatang pasti akan naik, yang berpotensi menciptakan tim Malaysia baru.”

“Mimpi membangun kekuatan pemain naturalisasi yang sebanding dengan Jepang dan Korea oleh mantan pemilik Inter Milan mudah dihancurkan,” tulis media tersebut.

Pernyataan itu dinilai terlalu jauh, mengingat selama ini proses naturalisasi Indonesia selalu melibatkan verifikasi silsilah dan asal-usul pemain.

Indonesia juga kerap menegaskan bahwa setiap pengajuan naturalisasi dilakukan sesuai prosedur dan berdasarkan regulasi FIFA