Verdonk Cetak 4 Tekel Bawa Lille Tekuk Brann, Dean James Kalah Meski Mendominasi

Calvin Verdonk
Sumber :
  • dok_@TimnasXtra

VIVASoccer – Dua pemain diaspora tim nasional Indonesia, Calvin Verdonk dan Dean James, merasakan hasil berbeda pada pekan pertama kompetisi Liga Europa 2025/2026 yang berlangsung Kamis malam waktu setempat.

Verdonk merayakan kemenangan krusial bersama Lille, sementara James harus menelan kekalahan pahit bersama Go Ahead Eagles, meskipun timnya tampil dominan.

Verdonk Tampil Solid, Bawa Lille Raih Tiga Poin Perdana

Bermain di kandang sendiri, Stadion Pierre-Mauroy, Lille sukses mengamankan tiga poin pertama mereka di Liga Europa usai menundukkan tim tamu Brann dengan skor tipis 2-1.

Kemenangan ini tak lepas dari kontribusi penuh bek kiri Calvin Verdonk.

Verdonk diturunkan sebagai starter dan bermain penuh selama 90 menit. Pemain berdarah Indonesia ini menunjukkan performa defensif yang solid dengan mencatatkan empat tekel krusial sepanjang laga.

Gol kemenangan Lille dicetak oleh Hamza Igamane dan Olivier Giroud, meskipun Brann sempat menyamakan kedudukan melalui aksi Saevar Alti Magnusson.

Kemenangan ini menempatkan Lille di posisi ketujuh klasemen sementara Liga Europa dengan koleksi tiga poin.

Secara statistik, Lille juga unggul dalam penguasaan bola (55%) dan agresivitas serangan dengan menciptakan 17 peluang, di mana empat di antaranya tepat sasaran.

Dean James Gagal Selamatkan Go Ahead Eagles Walau Kuasai Laga

Nasib berbeda dialami Dean James. Tampil penuh di Stadion De Adelaarshorst, Deventer, James dan klubnya, Go Ahead Eagles (GA Eagles), harus mengakui keunggulan tim tamu FCSB dengan skor tipis 0-1.

Dean James yang bermain sebagai bek sayap kiri juga tampil penuh selama 90 menit dan berhasil melakukan dua tekel.

Sayangnya, upaya defensifnya gagal membantu GA Eagles meraih poin. Gol tunggal yang menjadi penentu kekalahan tercipta cepat di menit ke-13 melalui David Miculescu, yang memanfaatkan umpan dari Denis Alibec.

Kekalahan ini membuat Go Ahead Eagles tertahan di posisi 33 tanpa poin di klasemen sementara.

Ironisnya, secara statistik, Go Ahead Eagles sejatinya mendominasi pertandingan.

Mereka unggul telak dalam penguasaan bola (74%) dan menciptakan peluang lebih banyak, yakni 17 tembakan dengan tujuh di antaranya mengarah ke gawang. Dominasi statistik tersebut gagal diterjemahkan menjadi gol.

Hasil di pekan perdana ini menjadi modal berharga bagi Lille dan pelajaran penting bagi Go Ahead Eagles.

Para penggemar Timnas Indonesia tentu akan terus menantikan penampilan dua pilar diaspora ini di kancah Eropa, berharap keduanya konsisten memberikan yang terbaik di kompetisi sekelas Liga Europa.*