Hugo Ekitike Cetak Gol Malah Bikin Arne Slot Geram
- BBC
VIVASoccer –Liverpool meraih hasil positif pada putaran ketiga Carabao Cup 2025/26 usai mengalahkan Southampton dengan skor tipis 2-1 di Anfield Stadium, Rabu (24/9) dini hari WIB kemarin.
Namun, kemenangan tersebut sedikit tercoreng akibat kartu merah yang diterima Hugo Ekitike.
Pada laga tersebut, The Reds unggul lebih dulu melalui gol Alexander Isak di menit ke-43.
Keunggulan itu sempat sirna setelah Shea Charles mencetak gol penyeimbang bagi Southampton di menit ke-76.
Beruntung bagi Liverpool, Ekitike yang masuk sebagai pemain pengganti berhasil memastikan kemenangan lewat golnya pada menit ke-85.
Sayangnya, kebahagiaan Ekitike hanya bertahan singkat. Striker muda asal Prancis itu harus menerima kartu kuning kedua setelah melepas jersey ketika merayakan golnya. Akibatnya, ia langsung diusir wasit dan meninggalkan lapangan lebih cepat.
Menanggapi insiden tersebut, manajer Liverpool, Arne Slot, menyayangkan tindakan tidak disiplin yang dilakukan anak asuhnya. Ia menilai perayaan Ekitike sama sekali tidak diperlukan dan justru merugikan tim.
“Di menit-menit akhir, Hugo mendapat kartu kuning kedua. Dua kata yang bisa saya ucapkan adalah: tidak perlu dan bodoh,” ujar Slot dikutip dari laman resmi klub.
Slot menambahkan bahwa pengendalian emosi adalah hal penting dalam pertandingan, terlebih bagi seorang penyerang. Ia menekankan, setiap pemain harus tahu batas dalam mengekspresikan diri agar tidak berujung hukuman.
“Saya tahu betapa sulitnya menjadi striker di level tertinggi. Bek lawan bisa melakukan banyak hal, dan sedikit pelanggaran bisa berbuah tendangan bebas. Namun, mengendalikan emosi selalu lebih baik. Jika tidak, setidaknya jangan sampai berakhir dengan kartu kuning,” tegasnya.
Pelatih asal Belanda itu bahkan mengaitkan insiden ini dengan pengalamannya sendiri ketika pernah mendapat kartu merah. Menurutnya, reaksi emosional yang memicu hukuman selalu merugikan.
Slot juga memberi contoh situasi ekstrem di mana perayaan berlebihan mungkin masih bisa dimaklumi, seperti mencetak gol penentu di final Liga Champions. Namun, dalam kasus Ekitike, ia menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak tepat.
“Kalau saya mencetak gol seperti itu, saya lebih memilih merayakannya bersama rekan setim. Karena sepak bola bukan tentang satu individu, tapi tentang tim. Jadi, ya, itu tindakan yang tidak cerdas, bahkan bodoh,” pungkasnya.