Daftar Legenda Sepak Bola yang Tak Pernah Raih Ballon d’Or

Neymar Jr
Sumber :
  • Instagram

VIVASoccer – Daftar pemenang Ballon d’Or selalu dipenuhi nama-nama besar sepak bola.

Zinedine Zidane, Ronaldinho, Ronaldo Nazario, hingga Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo pernah meraih gelar paling bergengsi itu.

Namun, ada sederet legenda lain yang justru tidak pernah mencicipinya, meski karier mereka penuh prestasi dan trofi.

Nama Besar yang Absen dari Daftar

Sejak pertama kali digelar pada 1956, Ballon d’Or awalnya hanya diberikan untuk pemain Eropa sebelum akhirnya terbuka bagi pesepak bola dari seluruh dunia.

Dominasi panjang terjadi sejak 2008 hingga satu dekade berikutnya, saat Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo silih berganti menguasai penghargaan ini.

Namun, di balik daftar para pemenang, ada sederet bintang besar yang justru tak pernah dinobatkan sebagai yang terbaik.

Dennis Bergkamp, Maestro yang Tak Pernah Beruntung

Dennis Bergkamp disebut sebagai salah satu pemain terbaik generasinya.

Arsenal rela memecahkan rekor transfer klub saat memboyongnya dari Inter Milan pada 1995 dengan biaya £7,5 juta.

Investasi itu terbayar lunas lewat tiga gelar Premier League, termasuk musim “Invincibles” 2003/04, serta tiga trofi Piala FA.

Bergkamp juga punya banyak momen ikonik, seperti hat-trick ke gawang Leicester City pada 1997 dan gol legendarisnya ke gawang Argentina di Piala Dunia 1998.

Namun, pencapaian terbaiknya di Ballon d’Or hanya posisi ketiga pada 1992 dan runner-up pada 1993, sebelum masa jayanya bersama Arsenal.

Thierry Henry, Raja Gol Arsenal

Datang ke Arsenal pada 1999, Thierry Henry segera menjelma sebagai salah satu striker paling berbahaya di Eropa.

Ia menjadi pemain pertama di era modern yang mencatat 20 gol dan 20 assist dalam satu musim liga top Eropa, sebuah capaian yang hanya disamai Lionel Messi.

Henry masih tercatat sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa Arsenal dengan 228 gol dari 377 laga.

Meski segudang prestasi dan penghargaan individu ia raih, Ballon d’Or hanya membawanya sampai dua kali finis di tiga besar.

Neymar, Bintang Mahal yang Tak Pernah Diakui

Sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Timnas Brasil, Neymar punya catatan lebih dari 400 gol di level senior.

Ia juga termasuk sedikit pemain yang mampu menorehkan 100 gol bersama tiga klub berbeda: Santos, Barcelona, dan Paris Saint-Germain.

PSG bahkan rela menggelontorkan £200 juta untuk mendatangkannya pada 2017.

Namun, meski catatannya impresif, Neymar tidak pernah berhasil meyakinkan para pemilih Ballon d’Or untuk menempatkannya di singgasana sepak bola dunia.

Kylian Mbappe, Penerus Generasi Emas

Nama Kylian Mbappe identik dengan kecepatan, dribel tajam, dan insting gol luar biasa.

Ia menjadi remaja kedua setelah Pele yang mampu mencetak gol di final Piala Dunia, saat Prancis menjuarai edisi 2018.

Di level klub, Mbappe enam kali beruntun menjadi top skor Ligue 1 bersama PSG, sebelum hijrah ke Real Madrid dan langsung memecahkan rekor gol debut terbanyak dalam semusim.

Meski kerap disebut calon penerus Messi dan Ronaldo, Ballon d’Or masih belum jatuh ke tangannya.

Robert Lewandowski, Korban Tahun yang Hilang

Robert Lewandowski hampir pasti mengangkat Ballon d’Or pada 2020. Namun, penghargaan itu dibatalkan karena pandemi Covid-19.

Padahal saat itu ia sedang dalam puncak karier bersama Bayern Munich, mencetak 55 gol di semua kompetisi dan menyapu bersih gelar domestik maupun Eropa.

“Saya sedang berada di momen terbaik dalam karier. Saya memenangkan segalanya bersama klub,” ujar Lewandowski.

Sayangnya, kesempatan emas itu hilang dan pada 2021 ia hanya mampu finis kedua di belakang Messi.

Erling Haaland, Mesin Gol Masa Kini

Erling Haaland menjelma jadi mesin gol menakutkan sejak berseragam Manchester City.

Rekor Alan Shearer dengan 260 gol Premier League bahkan mulai terlihat terancam.

Di Liga Champions, ia menjadi pemain tercepat yang mampu menembus 50 gol hanya dalam 49 pertandingan.

Haaland pernah menjadi runner-up Ballon d’Or dan masih berusia muda.

Jika produktivitasnya terjaga, bukan mustahil namanya akan segera masuk daftar pemenang di masa depan.

Andres Iniesta, Maestro yang Tersisih

Jika bukan karena dominasi Messi dan Ronaldo, Andres Iniesta mungkin sudah punya Ballon d’Or.

Lulusan La Masia ini meraih 32 trofi bersama Barcelona, termasuk sembilan gelar La Liga dan empat Liga Champions.

Di level internasional, Iniesta membawa Spanyol menjuarai dua Piala Eropa dan satu Piala Dunia, di mana ia menjadi pencetak gol kemenangan pada final 2010 melawan Belanda.

Namun, penghargaan tertingginya hanya finis kedua pada 2010 dan ketiga pada 2012, kalah dari Messi

VIVASoccer – Daftar pemenang Ballon d’Or selalu dipenuhi nama-nama besar sepak bola.

Zinedine Zidane, Ronaldinho, Ronaldo Nazario, hingga Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo pernah meraih gelar paling bergengsi itu.

Namun, ada sederet legenda lain yang justru tidak pernah mencicipinya, meski karier mereka penuh prestasi dan trofi.

Nama Besar yang Absen dari Daftar

Sejak pertama kali digelar pada 1956, Ballon d’Or awalnya hanya diberikan untuk pemain Eropa sebelum akhirnya terbuka bagi pesepak bola dari seluruh dunia.

Dominasi panjang terjadi sejak 2008 hingga satu dekade berikutnya, saat Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo silih berganti menguasai penghargaan ini.

Namun, di balik daftar para pemenang, ada sederet bintang besar yang justru tak pernah dinobatkan sebagai yang terbaik.

Dennis Bergkamp, Maestro yang Tak Pernah Beruntung

Dennis Bergkamp disebut sebagai salah satu pemain terbaik generasinya.

Arsenal rela memecahkan rekor transfer klub saat memboyongnya dari Inter Milan pada 1995 dengan biaya £7,5 juta.

Investasi itu terbayar lunas lewat tiga gelar Premier League, termasuk musim “Invincibles” 2003/04, serta tiga trofi Piala FA.

Bergkamp juga punya banyak momen ikonik, seperti hat-trick ke gawang Leicester City pada 1997 dan gol legendarisnya ke gawang Argentina di Piala Dunia 1998.

Namun, pencapaian terbaiknya di Ballon d’Or hanya posisi ketiga pada 1992 dan runner-up pada 1993, sebelum masa jayanya bersama Arsenal.

Thierry Henry, Raja Gol Arsenal

Datang ke Arsenal pada 1999, Thierry Henry segera menjelma sebagai salah satu striker paling berbahaya di Eropa.

Ia menjadi pemain pertama di era modern yang mencatat 20 gol dan 20 assist dalam satu musim liga top Eropa, sebuah capaian yang hanya disamai Lionel Messi.

Henry masih tercatat sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa Arsenal dengan 228 gol dari 377 laga.

Meski segudang prestasi dan penghargaan individu ia raih, Ballon d’Or hanya membawanya sampai dua kali finis di tiga besar.

Neymar, Bintang Mahal yang Tak Pernah Diakui

Sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Timnas Brasil, Neymar punya catatan lebih dari 400 gol di level senior.

Ia juga termasuk sedikit pemain yang mampu menorehkan 100 gol bersama tiga klub berbeda: Santos, Barcelona, dan Paris Saint-Germain.

PSG bahkan rela menggelontorkan £200 juta untuk mendatangkannya pada 2017.

Namun, meski catatannya impresif, Neymar tidak pernah berhasil meyakinkan para pemilih Ballon d’Or untuk menempatkannya di singgasana sepak bola dunia.

Kylian Mbappe, Penerus Generasi Emas

Nama Kylian Mbappe identik dengan kecepatan, dribel tajam, dan insting gol luar biasa.

Ia menjadi remaja kedua setelah Pele yang mampu mencetak gol di final Piala Dunia, saat Prancis menjuarai edisi 2018.

Di level klub, Mbappe enam kali beruntun menjadi top skor Ligue 1 bersama PSG, sebelum hijrah ke Real Madrid dan langsung memecahkan rekor gol debut terbanyak dalam semusim.

Meski kerap disebut calon penerus Messi dan Ronaldo, Ballon d’Or masih belum jatuh ke tangannya.

Robert Lewandowski, Korban Tahun yang Hilang

Robert Lewandowski hampir pasti mengangkat Ballon d’Or pada 2020. Namun, penghargaan itu dibatalkan karena pandemi Covid-19.

Padahal saat itu ia sedang dalam puncak karier bersama Bayern Munich, mencetak 55 gol di semua kompetisi dan menyapu bersih gelar domestik maupun Eropa.

“Saya sedang berada di momen terbaik dalam karier. Saya memenangkan segalanya bersama klub,” ujar Lewandowski.

Sayangnya, kesempatan emas itu hilang dan pada 2021 ia hanya mampu finis kedua di belakang Messi.

Erling Haaland, Mesin Gol Masa Kini

Erling Haaland menjelma jadi mesin gol menakutkan sejak berseragam Manchester City.

Rekor Alan Shearer dengan 260 gol Premier League bahkan mulai terlihat terancam.

Di Liga Champions, ia menjadi pemain tercepat yang mampu menembus 50 gol hanya dalam 49 pertandingan.

Haaland pernah menjadi runner-up Ballon d’Or dan masih berusia muda.

Jika produktivitasnya terjaga, bukan mustahil namanya akan segera masuk daftar pemenang di masa depan.

Andres Iniesta, Maestro yang Tersisih

Jika bukan karena dominasi Messi dan Ronaldo, Andres Iniesta mungkin sudah punya Ballon d’Or.

Lulusan La Masia ini meraih 32 trofi bersama Barcelona, termasuk sembilan gelar La Liga dan empat Liga Champions.

Di level internasional, Iniesta membawa Spanyol menjuarai dua Piala Eropa dan satu Piala Dunia, di mana ia menjadi pencetak gol kemenangan pada final 2010 melawan Belanda.

Namun, penghargaan tertingginya hanya finis kedua pada 2010 dan ketiga pada 2012, kalah dari Messi