Mees Hilgers Dicoret Lagi dari Skuad FC Twente, Masa Depan di Ujung Tanduk

VIVASoccer – Kabar kurang mengenakkan kembali menghampiri bek Timnas Indonesia, Mees Hilgers.

Pemain berusia 24 tahun ini kembali tidak masuk dalam skuad FC Twente untuk pertandingan melawan Sparta Rotterdam di lanjutan Liga Belanda, Sabtu (20/9) dini hari WIB.

Situasi ini menambah daftar panjang masalah yang dihadapi Hilgers di klubnya saat ini.

Masa depan Hilgers di FC Twente memang berada di persimpangan jalan. Meskipun masih terikat kontrak hingga Juni 2026, pihak klub dikabarkan ingin menjualnya demi keuntungan finansial.

Sayangnya, upaya penjualan selama bursa transfer musim panas 2025 tidak membuahkan hasil.

Hilgers yang sempat dikaitkan dengan klub-klub seperti Brest dan Go Ahead Eagles, akhirnya gagal pindah.

Sejak bursa transfer ditutup pada 2 September lalu, nasib Hilgers semakin tidak jelas. Ia bahkan dibekukan dari skuad utama Twente sejak Agustus 2025, yang membuatnya jarang mendapat menit bermain.

Direktur Teknik FC Twente, Jan Streuer, sebelumnya telah memberikan syarat: Hilgers hanya akan dimainkan jika ia bersedia menandatangani perpanjangan kontrak.

Namun, hingga saat ini belum ada kesepakatan yang tercapai antara kedua belah pihak.

Pelatih baru FC Twente, John van den Brom, mengungkapkan kekecewaannya.

“Kami belum melihat kemajuan apa pun dalam hal perpanjangan kontrak Mees Hilgers, dan kemungkinan besar juga tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Jadi, dia tidak masuk dalam skuad,” ujar Van den Brom, dikutip dari 1Twente.

Pernyataan ini sekaligus menjadi sinyal bahwa masa depan Hilgers di bawah asuhan pelatih baru ini masih suram.

Situasi ini tentu menjadi pukulan berat, tidak hanya bagi Mees Hilgers secara pribadi, tetapi juga bagi Timnas Indonesia.

Minimnya menit bermain di level klub dikhawatirkan dapat memengaruhi performanya saat kembali memperkuat Skuad Garuda.

Padahal, tenaganya sangat dibutuhkan untuk menghadapi dua laga krusial di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Arab Saudi dan Irak pada 9 dan 12 Oktober mendatang.*