5 Masalah Serius yang Bisa Rugikan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
- id.pinterest.com
VIVASoccer – Timnas Indonesia harus menghadapi banyak tantangan di fase keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Tentu banyak kekhawatiran dari fans skuad garuda mengingat Timnas Indonesia pernah mengalami pengalaman buruk.
Selain bersaing dengan tim kuat seperti Irak dan Arab Saudi di Grup B, ada sejumlah faktor non-teknis yang berpotensi merugikan skuad Garuda.
Timnas Indonesia
- id.pinterest.com
Berikut rangkumannya:
1. Lokasi Pertandingan di Jeddah
Seluruh laga Grup B akan digelar terpusat di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah.
Keputusan ini membuat Arab Saudi mendapat keuntungan besar sebagai tuan rumah, mulai dari dukungan penuh suporter hingga pemahaman kondisi lapangan.
2. Jadwal Tanding Tidak Menguntungkan
Indonesia dijadwalkan bermain pada 8 dan 11 Oktober, sementara Arab Saudi bertanding 8 dan 14 Oktober. Dengan jadwal ini, tim tuan rumah memiliki waktu istirahat lebih panjang dibanding Indonesia maupun Irak.
3. Wasit dari Kawasan Timur Tengah
AFC menunjuk wasit asal Kuwait untuk memimpin laga Indonesia vs Arab Saudi. PSSI memprotes keputusan ini karena dianggap rawan memunculkan ketidaknetralan.
"Kami lagi coba melobi kalau bisa wasitnya tempat yang lebih netral seperti Australia, Jepang, China, atau bahkan Eropa. Ya kita lihat hasilnya," ucap Erick.
4. Kuota Tiket Suporter Indonesia Dibatasi
Meski stadion berkapasitas lebih dari 62 ribu penonton, kabarnya hanya sekitar 5 ribu tiket atau 8 persen yang dialokasikan untuk pendukung Garuda.
Hal ini tentu mengecewakan, mengingat banyak warga Indonesia yang bekerja dan tinggal di Arab Saudi.
5. Pengalaman Buruk Soal Pengawalan
Pada fase ketiga lalu, Timnas Indonesia sempat mengalami masalah pengawalan hingga terlambat masuk lapangan di Arab Saudi.
Untuk mengantisipasi hal serupa, PSSI kini sudah menurunkan tim survei dan menentukan hotel sendiri untuk skuad Garuda.
"Nah ini yang kami coba membuat tim advance sudah kami kirim, kemarin hotelnya pun kami memilih hotel yang tidak disiapkan oleh panitia. Kami ingin fokus di sana (Kualifikasi Piala Dunia 2026)," kata Erick.**