Masa Depan Amorim Terancam, MU Lirik Pelatih Rival
- id.pinterest.com
VIVASoccer – Masa depan Ruben Amorim di Manchester United kembali jadi sorotan usai rentetan hasil buruk di awal musim.
Pelatih asal Portugal itu kini dikabarkan bisa digantikan oleh Unai Emery, yang saat ini menukangi Aston Villa.
Posisi Amorim semakin tertekan setelah Setan Merah takluk 0-3 dari rival sekota, Manchester City, pada laga Liga Inggris, Minggu (14/9/2025).
Kekalahan tersebut membuat United hanya mengoleksi empat poin dari empat pertandingan musim ini.
Selain soal hasil, Amorim juga menuai kritik karena dianggap keras kepala dalam urusan taktik.
Ia bahkan menantang langsung manajemen United terkait filosofi permainannya.
“Saya tidak akan mengubah filosofi saya. Jika mereka (INEOS) menginginkannya diubah, Anda ganti saja orangnya,” ujar Amorim, dikutip dari Fabrizio Romano.
Unai Emery Jadi Kandidat Utama
Menurut laporan Give Me Sport, Unai Emery masuk sebagai kandidat teratas untuk menggantikan Amorim.
Catatan apiknya bersama Aston Villa membuat pelatih asal Spanyol itu dilirik manajemen United.
Sejak tiba di Villa Park pada 2022 menggantikan Steven Gerrard, Emery sukses membawa Aston Villa finis di peringkat ketujuh.
Musim berikutnya, ia membawa The Villans menembus empat besar dan lolos ke Liga Champions.
Pada musim 2024-2025, Emery bahkan mengantar Villa melaju hingga perempat final Liga Champions serta finis di posisi keenam Liga Inggris.
Meski tanpa trofi, kiprahnya dianggap sebagai pencapaian besar bagi klub yang sebelumnya kesulitan bersaing di papan atas.
Catatan Emery Juga Dipertanyakan
Namun, sebelum memboyong Emery, United perlu melihat performanya musim ini.
Aston Villa gagal meraih kemenangan dalam empat laga awal Liga Inggris 2025-2026, dengan dua imbang dan dua kalah, bahkan belum mencetak gol sama sekali.
Catatan ini lebih buruk dibanding Amorim yang membawa United meraih satu kemenangan dan empat gol dalam periode yang sama.
Meski demikian, situasi finansial Aston Villa yang membuat Emery tidak bisa mendatangkan pemain anyar diyakini menjadi faktor utama penurunan performa tim
VIVASoccer – Masa depan Ruben Amorim di Manchester United kembali jadi sorotan usai rentetan hasil buruk di awal musim.
Pelatih asal Portugal itu kini dikabarkan bisa digantikan oleh Unai Emery, yang saat ini menukangi Aston Villa.
Posisi Amorim semakin tertekan setelah Setan Merah takluk 0-3 dari rival sekota, Manchester City, pada laga Liga Inggris, Minggu (14/9/2025).
Kekalahan tersebut membuat United hanya mengoleksi empat poin dari empat pertandingan musim ini.
Selain soal hasil, Amorim juga menuai kritik karena dianggap keras kepala dalam urusan taktik.
Ia bahkan menantang langsung manajemen United terkait filosofi permainannya.
“Saya tidak akan mengubah filosofi saya. Jika mereka (INEOS) menginginkannya diubah, Anda ganti saja orangnya,” ujar Amorim, dikutip dari Fabrizio Romano.
Unai Emery Jadi Kandidat Utama
Menurut laporan Give Me Sport, Unai Emery masuk sebagai kandidat teratas untuk menggantikan Amorim.
Catatan apiknya bersama Aston Villa membuat pelatih asal Spanyol itu dilirik manajemen United.
Sejak tiba di Villa Park pada 2022 menggantikan Steven Gerrard, Emery sukses membawa Aston Villa finis di peringkat ketujuh.
Musim berikutnya, ia membawa The Villans menembus empat besar dan lolos ke Liga Champions.
Pada musim 2024-2025, Emery bahkan mengantar Villa melaju hingga perempat final Liga Champions serta finis di posisi keenam Liga Inggris.
Meski tanpa trofi, kiprahnya dianggap sebagai pencapaian besar bagi klub yang sebelumnya kesulitan bersaing di papan atas.
Catatan Emery Juga Dipertanyakan
Namun, sebelum memboyong Emery, United perlu melihat performanya musim ini.
Aston Villa gagal meraih kemenangan dalam empat laga awal Liga Inggris 2025-2026, dengan dua imbang dan dua kalah, bahkan belum mencetak gol sama sekali.
Catatan ini lebih buruk dibanding Amorim yang membawa United meraih satu kemenangan dan empat gol dalam periode yang sama.
Meski demikian, situasi finansial Aston Villa yang membuat Emery tidak bisa mendatangkan pemain anyar diyakini menjadi faktor utama penurunan performa tim