Viral Foto Editan AI, Pemain Timnas Indonesia Tuntut Penggemar Tak Lewati Batas

Timnas Indonesia
Sumber :
  • id.pinterest.com

VIVASoccer – Dunia maya Indonesia tengah ramai dengan protes para pemain Timnas Indonesia terkait foto hasil editan kecerdasan buatan (AI) yang dinilai kelewat batas. 

Rizky Ridho, Justin Hubner, dan Sandy Walsh menyuarakan ketidakpuasan mereka setelah potret manipulatif menggunakan aplikasi seperti Google Gemini AI beredar luas di media sosial.

Tren foto bergaya Polaroid berbasis AI sebenarnya populer karena tampak meyakinkan, seolah-olah penggemar benar-benar berpose akrab bersama idola. 

Postingan Instagram Timnas Indonesia

Photo :
  • -

Namun, sejumlah netizen menyalahgunakan tren ini dengan menempatkan para pemain Timnas dalam situasi tidak pantas.

Rizky Ridho mengaku tidak nyaman setelah muncul foto editan dirinya dengan seorang perempuan berhijab dalam pose yang dianggap tak sopan. Melalui Instagram, bek Persija itu meminta penggemar lebih bijak. 

Teman-teman minta tolong lebih sopan lagi ya, tidak perlu edit kayak gini." tulis Rizky RIdho dalam unggahan Instagramnya. 

Hal serupa dialami Justin Hubner. Pemain Fortuna Sittard ini bereaksi keras setelah ada editan yang menampilkan dirinya seolah sedang berciuman. 

Hubner menegaskan, editan seperti itu bisa menimbulkan masalah karena menyangkut perasaan orang-orang terdekatnya.

"Guys, bisakah kita berhenti membuat editan seperti aku mencium perempuan lain?."  tulis Justin Hubner. 

Sandy Walsh juga menyuarakan keprihatinan mendalam. Pemain Buriram United itu menilai penyalahgunaan teknologi AI bisa merusak reputasi dan kehidupan pribadi para atlet.

"Saya minta kepada orang-orang tidak mengedit foto saya menggunakan AI agar tidak memunculkan kesalahpahaman di kemudian hari." tegas Walsh. 

Tentunya tren ini memicu perdebatan warganet karena telah melanggar privasi mereka dan menimbulkan kesalah pahaman.

Banyak yang menganggap tren Polaroid AI seru, tetapi kasus yang menimpa pemain Timnas Indonesia menunjukkan bahwa kreativitas digital tetap harus memperhatikan etika dan privasi.**