Skandal Lapangan Hijau, Ulah Eks Striker Liga Inggris Bikin Timnasnya Kalah WO

Guinea Ekuatorial
Sumber :

VIVASoccerGuinea Ekuatorial mendapat pukulan telak dalam upaya mereka lolos ke Piala Dunia 2026.

FIFA resmi menjatuhkan dua kekalahan 0-3 (walk over) atas tim asal Afrika tersebut setelah terbukti memainkan pemain tidak sah dalam kualifikasi.

Emilio Nsue Jadi Sumber Masalah

Hukuman itu terkait penampilan Emilio Nsue, mantan striker Middlesbrough dan Birmingham, dalam dua laga penting kontra Namibia dan Liberia pada November 2023.

Ironisnya, Nsue justru mencetak gol kemenangan 1-0 di kedua pertandingan tersebut.

Namun, FIFA menyatakan ia tidak memenuhi syarat karena belum menyelesaikan proses pengalihan status dari Spanyol ke Guinea Ekuatorial sesuai regulasi.

Nsue, yang lahir di Mallorca dan sempat membela Spanyol U-21 hingga 2011, sudah pernah dilarang tampil oleh FIFA pada kualifikasi Piala Dunia 2014.

Meski Federasi Sepak Bola Guinea Ekuatorial (Feguifut) sempat mengajukan ulang permohonan status pada awal 2025, kasus itu kembali dimentahkan.

CAS Tolak Banding Feguifut

Feguifut sempat mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) untuk membatalkan hukuman enam poin tersebut.

Namun, CAS menolak karena federasi tidak menyertakan Asosiasi Sepak Bola Namibia (NFA) dan Asosiasi Sepak Bola Liberia (LFA) sebagai pihak terkait.

“Karena banding ditujukan semata-mata kepada FIFA dan tidak menyebut NFA dan LFA sebagai ko-responden, panel menyimpulkan bahwa banding tersebut harus ditolak,” bunyi putusan CAS yang dipublikasikan pada Kamis (11/9/2025).

Posisi di Grup H Terancam

Dua kekalahan WO itu membuat Guinea Ekuatorial kehilangan enam poin berharga.

Mereka kini terperosok ke peringkat kelima Grup H kualifikasi zona Afrika, tertinggal lima poin dari Namibia di posisi kedua.

Tunisia sudah memastikan tiket ke putaran final setelah menang 1-0 atas Guinea Ekuatorial.

Dengan hanya dua laga tersisa pada Oktober nanti, peluang Guinea Ekuatorial untuk menyusul semakin menipis.

Sebagai catatan, hanya juara grup dan empat runner-up terbaik dari sembilan grup yang berhak melaju ke putaran kedua kualifikasi zona Afrika

VIVASoccerGuinea Ekuatorial mendapat pukulan telak dalam upaya mereka lolos ke Piala Dunia 2026.

FIFA resmi menjatuhkan dua kekalahan 0-3 (walk over) atas tim asal Afrika tersebut setelah terbukti memainkan pemain tidak sah dalam kualifikasi.

Emilio Nsue Jadi Sumber Masalah

Hukuman itu terkait penampilan Emilio Nsue, mantan striker Middlesbrough dan Birmingham, dalam dua laga penting kontra Namibia dan Liberia pada November 2023.

Ironisnya, Nsue justru mencetak gol kemenangan 1-0 di kedua pertandingan tersebut.

Namun, FIFA menyatakan ia tidak memenuhi syarat karena belum menyelesaikan proses pengalihan status dari Spanyol ke Guinea Ekuatorial sesuai regulasi.

Nsue, yang lahir di Mallorca dan sempat membela Spanyol U-21 hingga 2011, sudah pernah dilarang tampil oleh FIFA pada kualifikasi Piala Dunia 2014.

Meski Federasi Sepak Bola Guinea Ekuatorial (Feguifut) sempat mengajukan ulang permohonan status pada awal 2025, kasus itu kembali dimentahkan.

CAS Tolak Banding Feguifut

Feguifut sempat mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) untuk membatalkan hukuman enam poin tersebut.

Namun, CAS menolak karena federasi tidak menyertakan Asosiasi Sepak Bola Namibia (NFA) dan Asosiasi Sepak Bola Liberia (LFA) sebagai pihak terkait.

“Karena banding ditujukan semata-mata kepada FIFA dan tidak menyebut NFA dan LFA sebagai ko-responden, panel menyimpulkan bahwa banding tersebut harus ditolak,” bunyi putusan CAS yang dipublikasikan pada Kamis (11/9/2025).

Posisi di Grup H Terancam

Dua kekalahan WO itu membuat Guinea Ekuatorial kehilangan enam poin berharga.

Mereka kini terperosok ke peringkat kelima Grup H kualifikasi zona Afrika, tertinggal lima poin dari Namibia di posisi kedua.

Tunisia sudah memastikan tiket ke putaran final setelah menang 1-0 atas Guinea Ekuatorial.

Dengan hanya dua laga tersisa pada Oktober nanti, peluang Guinea Ekuatorial untuk menyusul semakin menipis.

Sebagai catatan, hanya juara grup dan empat runner-up terbaik dari sembilan grup yang berhak melaju ke putaran kedua kualifikasi zona Afrika