Sistem 3-4-3 Amorim Gagal Total di Manchester United, Kenapa?
VIVASoccer – Sistem 3-4-3 yang menjadi andalan Ruben Amorim ternyata sulit diterapkan di Manchester United. Formasi yang sukses di Sporting Lisbon justru menjadi masalah besar di Old Trafford.
Manchester United kesulitan beradaptasi dengan sistem 3-4-3 Amorim yang menuntut mobilitas tinggi. Para pemain tampak bingung dengan posisi dan peran masing-masing dalam formasi baru ini.
Kesulitan Adaptasi Pemain Lama
Sistem 3-4-3 Amorim membutuhkan pemain dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan skuad lama Manchester United. Para bek tengah harus nyaman bermain dengan bola dan mendukung serangan.
Sementara itu, wing-back dalam sistem 3-4-3 Amorim harus memiliki stamina luar biasa untuk bolak-balik sepanjang pertandingan. Manchester United belum memiliki pemain ideal untuk posisi crucial ini.
Perbedaan Liga Portugal dan Premier League
Sistem 3-4-3 Amorim yang sukses di Liga Portugal ternyata tidak cocok dengan intensitas Premier League. Tempo permainan yang jauh lebih cepat membuat formasi ini mudah dibongkar lawan.
Manchester United sering kecolongan dari serangan balik karena wing-back terlalu maju dalam sistem 3-4-3 Amorim. Koordinasi antar lini juga masih belum optimal setelah beberapa bulan latihan.
Resistensi dari Pemain Senior
Beberapa pemain senior Manchester United dilaporkan tidak nyaman dengan sistem 3-4-3 Amorim yang terlalu kompleks. Mereka lebih terbiasa dengan formasi konvensional 4-2-3-1 atau 4-3-3.
Bruno Fernandes sebagai kapten juga mengalami kesulitan menemukan posisi ideal dalam sistem 3-4-3 Amorim. Peran playmaker-nya menjadi terbatas karena harus lebih disiplin secara taktik.
Alternatif Solusi yang Diperlukan
Ruben Amorim mungkin perlu memodifikasi sistem 3-4-3 andalannya agar sesuai dengan karakter pemain Manchester United. Fleksibilitas taktik menjadi kunci sukses di Premier League yang kompetitif.
Manchester United juga butuh penguatan di posisi-posisi key untuk mendukung sistem 3-4-3 Amorim. Transfer pemain yang tepat di jendela Januari menjadi sangat crucial.****