Suporter Timnas Meninggal, Jay Idzes Tunjukkan Penghormatan
- id.pinterest.com
VIVASoccer – Suasana duka menyelimuti laga FIFA Match Day ketika Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, memberikan jersi dan ban kapten yang dikenakannya sebagai bentuk penghormatan kepada Djalu Ariel Fristianto.
Djalu, suporter asal Lamongan, meninggal dunia saat menyaksikan pertandingan Garuda kontra Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Senin (8/9) malam.
Duka Mendalam dari Rekan Suporter
Kabar kepergian Djalu membuat komunitas suporter terpukul.
Salah satunya disampaikan Boy, anggota Ultras Garuda Lamongan.
“Sangat terpukul tentunya karena sering nonton bareng,” kata Boy, dikutip dari Antara, Selasa (9/9).
Menurutnya, almarhum dikenal sebagai pribadi rendah hati dan aktif mendukung timnas bersama rekan-rekan komunitas.
Sempat Mengeluh Pusing Sebelum Laga
Boy menambahkan, sebelum laga dimulai Djalu sempat mengeluh pusing dan meminta air kepada rekan-rekannya.
Kondisinya menurun hingga akhirnya dibawa ke RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya, namun nyawanya tidak tertolong.
Di sisi lain, sang ayah, Sugiharto, mengisahkan bahwa putranya berpamitan ke stadion sejak sore.
“Pamit nonton bola, anaknya memang suka nonton bola,” ucapnya.
Ia mengenang Djalu sebagai anak yang pendiam, taat, berbakti, dan selalu patuh pada orang tua.
“Memang pendiam, tapi anaknya nurut, berbakti, taat, baik lah pokoknya,” tutur Sugiharto.
Dilepas dengan Penuh Cinta
Jenazah Djalu disemayamkan di rumah duka sebelum dimakamkan di pemakaman desa setempat.
Ratusan pelayat hadir memberi penghormatan terakhir, mulai dari keluarga, tetangga, hingga sesama suporter dari berbagai daerah
VIVASoccer – Suasana duka menyelimuti laga FIFA Match Day ketika Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, memberikan jersi dan ban kapten yang dikenakannya sebagai bentuk penghormatan kepada Djalu Ariel Fristianto.
Djalu, suporter asal Lamongan, meninggal dunia saat menyaksikan pertandingan Garuda kontra Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Senin (8/9) malam.
Duka Mendalam dari Rekan Suporter
Kabar kepergian Djalu membuat komunitas suporter terpukul.
Salah satunya disampaikan Boy, anggota Ultras Garuda Lamongan.
“Sangat terpukul tentunya karena sering nonton bareng,” kata Boy, dikutip dari Antara, Selasa (9/9).
Menurutnya, almarhum dikenal sebagai pribadi rendah hati dan aktif mendukung timnas bersama rekan-rekan komunitas.
Sempat Mengeluh Pusing Sebelum Laga
Boy menambahkan, sebelum laga dimulai Djalu sempat mengeluh pusing dan meminta air kepada rekan-rekannya.
Kondisinya menurun hingga akhirnya dibawa ke RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya, namun nyawanya tidak tertolong.
Di sisi lain, sang ayah, Sugiharto, mengisahkan bahwa putranya berpamitan ke stadion sejak sore.
“Pamit nonton bola, anaknya memang suka nonton bola,” ucapnya.
Ia mengenang Djalu sebagai anak yang pendiam, taat, berbakti, dan selalu patuh pada orang tua.
“Memang pendiam, tapi anaknya nurut, berbakti, taat, baik lah pokoknya,” tutur Sugiharto.
Dilepas dengan Penuh Cinta
Jenazah Djalu disemayamkan di rumah duka sebelum dimakamkan di pemakaman desa setempat.
Ratusan pelayat hadir memberi penghormatan terakhir, mulai dari keluarga, tetangga, hingga sesama suporter dari berbagai daerah