Jay Idzes Bersyukur Pemain Timnas Selamat dari Permainan Keras Lebanon
- Berbagai Sumber
VIVASoccer – Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, mengungkapkan dirinya sempat memberikan peringatan kepada pemain Lebanon yang dianggap bermain terlalu keras.
Laga Indonesia melawan Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (8/9/2025), berlangsung sengit.
Meski skuad Garuda tampil dominan, mereka harus menghadapi permainan lawan yang kerap melakukan pelanggaran berbahaya.
Situasi ini sempat membuat emosi para pemain Indonesia memanas, terutama menjelang akhir laga.
Hal itu dianggap berisiko mengingat Skuad Garuda akan menghadapi putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Oktober mendatang.
Jay Idzes menjelaskan bahwa pelanggaran memang bagian dari permainan.
Apalagi, menurutnya, Lebanon cukup tertekan karena didesak bermain bertahan sepanjang laga.
"Ya, kami banyak bertahan di setengah lapangan mereka sendiri seperti yang dikatakan pelatih. Itu semua bagian dari permainan," ujar Jay Idzes kepada media.
"Terkadang pelanggaran bisa terjadi. Itu juga bagian dari permainan," tambah bek Sassuolo tersebut.
Namun, Jay mengakui dirinya sempat berbicara langsung dengan beberapa pemain Lebanon agar tidak bermain berlebihan.
Ia menilai permainan keras bisa membahayakan kondisi fisik tim menjelang laga-laga penting berikutnya.
"Saya sudah berbicara dengan beberapa pemain Lebanon di babak pertama," ungkapnya.
"Mereka sangat santai tentang hal itu, tahu kan, dan mereka meminta maaf jika melakukan pelanggaran atau kesalahan. Saya menghargai itu. Saya juga mengatakan hal yang sama kepada mereka. Saya hanya ingin permainan yang bersih," lanjutnya.
Menurut Jay, menjaga permainan tetap sportif sangat penting agar para pemain terhindar dari cedera.
Ia menegaskan fokus utama Timnas Indonesia adalah tetap sehat dan siap menghadapi dua laga penting di kualifikasi bulan depan.
"Kita punya dua pertandingan penting bulan depan, dan kita ingin menjaga semua orang tetap sehat. Jadi kita saling berkata, 'Ya, mari jaga permainan tetap bersih'," tegasnya.
Meski laga berjalan keras, Jay tetap mengapresiasi rekan setimnya yang mampu menjaga emosi.
Ia menilai hal ini menjadi modal penting bagi skuad Garuda untuk tetap fokus ke depan.
"Tapi ya, kadang-kadang hal-hal terjadi, dan menurut saya, saya hanya bisa bicara untuk diri sendiri, kadang-kadang itu tidak bersih," ujar Jay.
"Penting bagi kita untuk tetap tenang, tetap bersatu sebagai tim. Kadang-kadang emosi sedikit terlalu tinggi yang menyebabkan kita memiliki beberapa konflik dan diskusi dengan pemain lain dan wasit juga," lanjutnya.
Jay pun bersyukur tidak ada pemain Indonesia yang mengalami cedera usai laga kontra Lebanon.
Dengan begitu, seluruh skuad bisa mengalihkan perhatian ke pertandingan berikutnya.
"Tapi saya senang semua orang sehat dan tidak ada yang cedera. Kita bisa fokus pada pertandingan berikutnya mulai sekarang," tutup sang kapten
VIVASoccer – Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, mengungkapkan dirinya sempat memberikan peringatan kepada pemain Lebanon yang dianggap bermain terlalu keras.
Laga Indonesia melawan Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (8/9/2025), berlangsung sengit.
Meski skuad Garuda tampil dominan, mereka harus menghadapi permainan lawan yang kerap melakukan pelanggaran berbahaya.
Situasi ini sempat membuat emosi para pemain Indonesia memanas, terutama menjelang akhir laga.
Hal itu dianggap berisiko mengingat Skuad Garuda akan menghadapi putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Oktober mendatang.
Jay Idzes menjelaskan bahwa pelanggaran memang bagian dari permainan.
Apalagi, menurutnya, Lebanon cukup tertekan karena didesak bermain bertahan sepanjang laga.
"Ya, kami banyak bertahan di setengah lapangan mereka sendiri seperti yang dikatakan pelatih. Itu semua bagian dari permainan," ujar Jay Idzes kepada media.
"Terkadang pelanggaran bisa terjadi. Itu juga bagian dari permainan," tambah bek Sassuolo tersebut.
Namun, Jay mengakui dirinya sempat berbicara langsung dengan beberapa pemain Lebanon agar tidak bermain berlebihan.
Ia menilai permainan keras bisa membahayakan kondisi fisik tim menjelang laga-laga penting berikutnya.
"Saya sudah berbicara dengan beberapa pemain Lebanon di babak pertama," ungkapnya.
"Mereka sangat santai tentang hal itu, tahu kan, dan mereka meminta maaf jika melakukan pelanggaran atau kesalahan. Saya menghargai itu. Saya juga mengatakan hal yang sama kepada mereka. Saya hanya ingin permainan yang bersih," lanjutnya.
Menurut Jay, menjaga permainan tetap sportif sangat penting agar para pemain terhindar dari cedera.
Ia menegaskan fokus utama Timnas Indonesia adalah tetap sehat dan siap menghadapi dua laga penting di kualifikasi bulan depan.
"Kita punya dua pertandingan penting bulan depan, dan kita ingin menjaga semua orang tetap sehat. Jadi kita saling berkata, 'Ya, mari jaga permainan tetap bersih'," tegasnya.
Meski laga berjalan keras, Jay tetap mengapresiasi rekan setimnya yang mampu menjaga emosi.
Ia menilai hal ini menjadi modal penting bagi skuad Garuda untuk tetap fokus ke depan.
"Tapi ya, kadang-kadang hal-hal terjadi, dan menurut saya, saya hanya bisa bicara untuk diri sendiri, kadang-kadang itu tidak bersih," ujar Jay.
"Penting bagi kita untuk tetap tenang, tetap bersatu sebagai tim. Kadang-kadang emosi sedikit terlalu tinggi yang menyebabkan kita memiliki beberapa konflik dan diskusi dengan pemain lain dan wasit juga," lanjutnya.
Jay pun bersyukur tidak ada pemain Indonesia yang mengalami cedera usai laga kontra Lebanon.
Dengan begitu, seluruh skuad bisa mengalihkan perhatian ke pertandingan berikutnya.
"Tapi saya senang semua orang sehat dan tidak ada yang cedera. Kita bisa fokus pada pertandingan berikutnya mulai sekarang," tutup sang kapten