Rahasia Real Madrid Jago Dapat Pemain Top Gratis, Dari Alaba Sampai TAA
- Sky Sports
VIVASoccer – Premier League kembali mencatat belanja fantastis pada musim panas ini dengan total pengeluaran mencapai £3,1 miliar.
Namun, Real Madrid sekali lagi membuktikan bahwa uang bukan segalanya dalam urusan mendatangkan bintang dunia.
Klub raksasa Spanyol itu dikenal sebagai spesialis transfer gratis, dengan deretan nama besar yang berhasil mereka amankan tanpa biaya besar.
Pada Juni lalu, Los Blancos resmi merekrut Trent Alexander-Arnold dari Liverpool hanya dengan mahar 10 juta euro (£8,4 juta).
Biaya itu sekadar mempercepat registrasi agar sang bek bisa tampil di Piala Dunia Antarklub, karena sebenarnya ia bisa didapat gratis pada 2025.
Sebelum Trent, Madrid juga sukses menggaet David Alaba (2021), Antonio Rüdiger (2022), dan Kylian Mbappé (2024) lewat status free transfer.
Hebatnya lagi, para pemain itu datang dari rival-rival besar Eropa seperti Bayern Munich, Chelsea, PSG, hingga Liverpool.
“Tidak peduli dari mana kamu berasal atau klub apa yang kamu bela sebelumnya. Ketika Real Madrid datang, itu akan menjadi hal terbesar dalam kariermu,” ujar komentator La Liga, Phil Kitromilides.
Menurutnya, daya tarik Madrid begitu kuat hingga membuat para pemain rela menghabiskan kontraknya di klub lama agar bisa merapat ke Santiago Bernabéu.
Sejarah Madrid sebagai magnet pemain gratis pun panjang, dari era Bernd Schuster (1988), Steve McManaman, Michael Laudrup, hingga Fernando Morientes.
“Di Madrid, posisi kedua tidak ada artinya. Filosofi mereka hanya menang, dan aura itu membuat banyak pemain top rela menunggu kontraknya habis demi bergabung,” tambah Kitromilides.
Fenomena ini bukan hanya soal Madrid. Bursa transfer musim panas juga diramaikan Jonathan David yang meninggalkan Lille secara gratis untuk bergabung dengan Juventus, meski sempat diincar banyak klub besar lain.
Agen David, Nick Mavromaras, mengakui negosiasi berlangsung alot.
“Kami punya ekspektasi gaji yang tinggi. Beberapa klub, terutama di Premier League, menganggap itu terlalu berlebihan. Tapi akhirnya kami temukan yang kami cari di Juventus,” ujarnya.
Meski pemain sering dianggap pemenang dari transfer gratis, kenyataannya tidak sesederhana itu.
Agen Liam Bowes menilai keputusan tidak memperpanjang kontrak adalah pertaruhan besar.
“Bisa saja klub baru berubah kepemilikan, berganti manajer, atau gagal lolos kompetisi Eropa. Semua itu bisa membuat pemain yang tadinya jadi prioritas, tiba-tiba tak lagi masuk rencana,” jelasnya.
Kisah ikonik transfer gratis juga terjadi di Inggris, ketika Sol Campbell mengejutkan dunia dengan pindah dari Tottenham ke Arsenal pada 2001.
Agen Sky Andrew yang mengurus kesepakatan itu menyebut kritik terhadap pemain yang memilih menghormati kontrak sebenarnya tidak adil.
“Kalau pemain bertahan hingga kontraknya habis, dia tetap dikritik. Kalau minta pergi lebih awal, juga disalahkan. Narasinya harus berubah,” tegas Andrew.
Menjelang musim depan, nama-nama besar berpotensi jadi buruan gratisan lagi. Dari Bernardo Silva dan John Stones (Manchester City), Leandro Trossard (Arsenal), Dayot Upamecano (Bayern Munich), hingga Frenkie de Jong (Barcelona).
Di Premier League, ada pula Ibrahima Konaté (Liverpool) dan Marc Guehi (Crystal Palace) yang kontraknya tersisa satu tahun.
Keduanya sudah dikaitkan dengan Real Madrid.
Melihat pola belanja Madrid dalam lima tahun terakhir, bukan kejutan jika salah satu dari mereka akan jadi bintang berikutnya yang merapat ke Bernabéu tanpa biaya transfer
VIVASoccer – Premier League kembali mencatat belanja fantastis pada musim panas ini dengan total pengeluaran mencapai £3,1 miliar.
Namun, Real Madrid sekali lagi membuktikan bahwa uang bukan segalanya dalam urusan mendatangkan bintang dunia.
Klub raksasa Spanyol itu dikenal sebagai spesialis transfer gratis, dengan deretan nama besar yang berhasil mereka amankan tanpa biaya besar.
Pada Juni lalu, Los Blancos resmi merekrut Trent Alexander-Arnold dari Liverpool hanya dengan mahar 10 juta euro (£8,4 juta).
Biaya itu sekadar mempercepat registrasi agar sang bek bisa tampil di Piala Dunia Antarklub, karena sebenarnya ia bisa didapat gratis pada 2025.
Sebelum Trent, Madrid juga sukses menggaet David Alaba (2021), Antonio Rüdiger (2022), dan Kylian Mbappé (2024) lewat status free transfer.
Hebatnya lagi, para pemain itu datang dari rival-rival besar Eropa seperti Bayern Munich, Chelsea, PSG, hingga Liverpool.
“Tidak peduli dari mana kamu berasal atau klub apa yang kamu bela sebelumnya. Ketika Real Madrid datang, itu akan menjadi hal terbesar dalam kariermu,” ujar komentator La Liga, Phil Kitromilides.
Menurutnya, daya tarik Madrid begitu kuat hingga membuat para pemain rela menghabiskan kontraknya di klub lama agar bisa merapat ke Santiago Bernabéu.
Sejarah Madrid sebagai magnet pemain gratis pun panjang, dari era Bernd Schuster (1988), Steve McManaman, Michael Laudrup, hingga Fernando Morientes.
“Di Madrid, posisi kedua tidak ada artinya. Filosofi mereka hanya menang, dan aura itu membuat banyak pemain top rela menunggu kontraknya habis demi bergabung,” tambah Kitromilides.
Fenomena ini bukan hanya soal Madrid. Bursa transfer musim panas juga diramaikan Jonathan David yang meninggalkan Lille secara gratis untuk bergabung dengan Juventus, meski sempat diincar banyak klub besar lain.
Agen David, Nick Mavromaras, mengakui negosiasi berlangsung alot.
“Kami punya ekspektasi gaji yang tinggi. Beberapa klub, terutama di Premier League, menganggap itu terlalu berlebihan. Tapi akhirnya kami temukan yang kami cari di Juventus,” ujarnya.
Meski pemain sering dianggap pemenang dari transfer gratis, kenyataannya tidak sesederhana itu.
Agen Liam Bowes menilai keputusan tidak memperpanjang kontrak adalah pertaruhan besar.
“Bisa saja klub baru berubah kepemilikan, berganti manajer, atau gagal lolos kompetisi Eropa. Semua itu bisa membuat pemain yang tadinya jadi prioritas, tiba-tiba tak lagi masuk rencana,” jelasnya.
Kisah ikonik transfer gratis juga terjadi di Inggris, ketika Sol Campbell mengejutkan dunia dengan pindah dari Tottenham ke Arsenal pada 2001.
Agen Sky Andrew yang mengurus kesepakatan itu menyebut kritik terhadap pemain yang memilih menghormati kontrak sebenarnya tidak adil.
“Kalau pemain bertahan hingga kontraknya habis, dia tetap dikritik. Kalau minta pergi lebih awal, juga disalahkan. Narasinya harus berubah,” tegas Andrew.
Menjelang musim depan, nama-nama besar berpotensi jadi buruan gratisan lagi. Dari Bernardo Silva dan John Stones (Manchester City), Leandro Trossard (Arsenal), Dayot Upamecano (Bayern Munich), hingga Frenkie de Jong (Barcelona).
Di Premier League, ada pula Ibrahima Konaté (Liverpool) dan Marc Guehi (Crystal Palace) yang kontraknya tersisa satu tahun.
Keduanya sudah dikaitkan dengan Real Madrid.
Melihat pola belanja Madrid dalam lima tahun terakhir, bukan kejutan jika salah satu dari mereka akan jadi bintang berikutnya yang merapat ke Bernabéu tanpa biaya transfer